“POLA SEHAT DALAM BERPACARAN”
PACARAN, hal umum yang sering kita dengar yang kebanyakan dikalangan remaja. PACARAN, adalah suatu tahap pengenalan yang dilakukan oleh dua insan (laki-laki dan perempuan), dengan mengikat suatu hubungan yang tidak resmi, namun berisi aturan-aturan tertentu. Banyak orang menganggap pacaran itu adalah sesuatu yang merugikan. Banyak sekali bahaya yang ditimbulkan dari pacaran yang melanggar norma. Dimulai dari Bahaya Kehamilan di Usia Muda yang dapat mengakibatkan :
1. Hancurnya masa depan generasi muda
2. Wanita yang masih muda sudah mengandung, akan mengalami guncangan batin, karena jiwa dan fisiknya yang blum siap.
3. Pasangan pengantin remaja lebih sering dihadapkan oleh perceraian, karena belum dewasa (belum bisa mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah besar).
4. Pasangan pengantin remaja akan lebih dipandang buruk oleh lingkungan sekitarnya.
5. Wanita yang telah hamil diluar pernikahan, akan mengambil jalan pintas seperti pengguguran secara sembarang (lewat dukun, atau tenaga tradisional), yang akan merugikan si wanita yang mengandung.
6. Pengguguran kandungan dalam undang-undang diperbolehkan ketika antara si ibu dengan sang jabang bayi harus diselamatkan salah satu dan apabila tidak akan menyebabkan kemtian pada keduanya. Selebih dari itu, undang-undang telah mengaturnya dan menyediakan sanksi bagi yang melanggar.
7. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan yang demikian akan mempunyai tekanan jiwa ketika ia dewasa, karena hal tersebut adalah sanksi sosial.
Walau memang sudah banyak beberapa kenyataanya bahwa pacaran dapat merusak generasi muda. Sebenarnya hal itu datang dari diri sendiri. Kalau kita dapat menjaga semuanya, tentu pacaran dapat menjadi hal yang positif. Berikut ini ada beberapa tips berpacaran sehat :
1. Sehat fisik
Sehat secara fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik memang lebih kuat, bukan berarti cowok dapat seenaknya menindas kaum cewek.
2. Sehat emosional
Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian, dan juga keterbukaan. Kita tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
3. Sehat sosial
Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga dan kita tidak selalu fokus hanya pada pacar saja.
4. Sehat seksual
Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.
Nah..bagaimana agar pacaran kita sehat dan tetap awet? Disini kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Dalam berpacaran, mungkin saja kita menemukan perbedaan prinsip, khususnya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal itu adalah wajar, asalkan tetap saling menghargai. Setiap orang, khususnya remaja, mempunyai hak untuk bicara secara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsipnya masing-masing.
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tidak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita juga harus mengerti atau memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
5. Pentingnya Keagamaan
Pacaran tentu bukan berarti harus berdua-duaan kan ?! Dalam hal pacaran kalian juga bisa melaksanakan yang namanya beribadah bareng. Contohnya ke shalat ke masjid bersama, tadarusan di masjid bersama. Pada bulan puasa, kalian juga bisa tarawihan bersama, buka puasa bersama. Nah, banyak kan hal-hal yang dapat kalian lakukan bersama dengan hal yang positif.
Pada saat kalian jalan bersama juga, saat tiba waktunya shalat, kalian harus bisa sempatkan diri untuk shalat berjama’ah. Pasangan kita bisa menjadi imam waktu shalat berjama’ah. Ketika kalian jalan bareng, usahakan tidak hanya ada kalian berdua saat ditempat manapun. Ajaklah teman-teman sehingga mengurangi intensitas setan yang akan menggoda kalian. Tidak berarti tidak memunculkan hal-hal negatif, tetapi setidaknya bisa meminimalisir keadaan yang negatif. Atau mungkin kalian bisa mengajak adik kalian yang masih dibawah umur. Sehingga menyibukkan kalian dan kalian tidak ada waktu untuk berduaan.
Dengan hal itu, dapat menhilangkan sisi negatif dalam berpacaran. Dan kembali kepada landasan agama, bahwa didalam islam, tidaklah ada hal yang namanya pacaran, karena banyak sekali menimbulkan sisi negatif. Tapi dengan berkembangnya zaman, hal itu tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa berpacaran dipandang sudah biasa oleh banyak orang. Tinggal gimana cara kita mawas diri dengan menghadapi tersebut. Mudah-mudahan kita tetap berada dijalan allah swt.
Kritik :
Perlu diperhatikan bagi remaja masa kini. Bahwa hal-hal yang melanggar norma dan aturan agama tersebut banyak sekali menimbulkan hal negatif. Sebaiknya hindarilah berdua-duaan ditempat yang memungkinkan setan untuk bertindak.
Saran :
Sadarilah bahwa pacaran dapat dilakukan dengan berbagai hal positif. Dan pacarana akan lebih bermakna, bila ditunjukan dengan hal yang positif, dengan hal itu akan terjauhi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sumber :
http://pacaranislami.wordpress.com/2007/12/01/berpacaran-yang-sehat-dan-bebas-aids/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar