Jumat, 23 Desember 2011

sertifikat 2

sertifikat

Istimewa hari Jumat

FRIYDAY, atau yang bisa kita sebut dengan hari jum’at. Dihari jum’at ini seperti yang kita ketahui, seluruh lelaki umat islam melaksanakan shalat jum’at. Buat orang kantoran, mungkin hari jum’at adalah hari terakhir bekerja, karena esoknya memasuki waktu weekend. Walau tidak sedikit pula yang masih merasakan letihnya bekerja pada hari libur tersebut. Hal lainnya yang sering kita dengar adalah seperti memotong kuku, rambut, baiknya dilakukan dihari jum’at. Mengapa hari jum’at begitu istimewa ? nah, kita akan membahas, mengapa hari jum’at begitu istimewa dibandingkan dengan hari-hari yang lainnya. Peristiwa-peristiwa prnting yang jatuh pada hari jum’at, ketika ALLAH swt menciptakan Nabi Adam saw, dan mewafatkannya pada hari jum’at.eperti yang tertulis pada hadist berikut ini : “Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” Sungguh istimewanya hari jum’at karena segalanya dimulai pada hari itu, dan diakhiri pada hari itu. Tentu kita sering mendengar, bahwa manusia yang meninggal dihari jum’at akan dihapuskan segala dosa-dosanya. Mengapa demikian ? Rasulullah bersabda, setiap muslim yang meninggal dunia pada siang hari Jumat atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur,”Mungkin hal tersebut dikarenakan Nabi Adam yang diwafatkan pada hari istimewa tersebut. Subhanallah …. Berbicara tentang hari jum’at, saya menemukan sebuah artikel singkat tentang kisruh tahun 2012 yang berkaitan dengan hari jum’at. Disini dijelaskan bahwa hari pertama puasa bulan ramadhan pada tahun 2012 dan pertengahan puasa ramadhan (hari ke-15 bulan ramadhan) terjadi pada hari jum’at. Hadist Nabi menjelaskan tentang huru-hara pada bulan ramadhan, dimana Huru-hara yang akan mengejutkan semua orang yang sedang tidur. 1 suara yg sangat dahsyat akan kita dengar dari langit, bukan kiamat tetapi huru-hara tersebut akan melenyapkan umat manusia d'atas muka bumi ini sebanyak 2/3, yg tinggal hanya 1/3 saja. Peristiwa tersebut juga berlandaskan atas dasar hadist Nabi muhammad SAW di bawah: Dari Nur'aim bin Hammad meriwayatkan dgn sahabatnya bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan itu...". Kami bertanya: "Suara apakah, ya Rasulullah..? " Beliau menjawab: "Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan pada malam Jum'at, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum'at di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jum'at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga-telinga kalian Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kpd allah SWT. Dari semua itu kita kembalikan kepada allah SWT. Hanya Dia yang maha tau atas segala sesuatunya didunia ini. Aggaplah semua adalah bentuk peringatan kepada kita. Tapi jangan karena hal ini kita jadi takut yaa melewati hari jum’at. Hehe … hari yang paling baik untuk beribadah. Seperti siang hari yang paling baik adalah wukuf di Arafah. Malam hari yang paling baik adalah Lailatul Qadar. Hari yang paling baik adalah hari Jumat. 10 hari yang paling baik adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Bulan yang paling baik adalah bulan Ramadhan, yang berjumlah 29-30 hari. Dari sejumlah hari tersebut, 10 hari terakhir lebih diistimewakan. Dari 10 hari tersebut, 5 hari ganjil lebih diistimewakan. Dari 5 hari tersebut, 1 malam Lailatul Qadar lebih diistimewakan. Dari 1 malam tersebut, seperempat malam terakhir itu lebih diistimewakan. Bukan karena hal tersebut dianggap hari baik jadi kita mengabaikan hari-hari yang lainnya yaaaa,, semua hari itu baik asalkan didasarkan dengan niat yang baik. Insya ALLAH, ALLAH SWT akan memberikan kita yang terbaik disetiap langkah yang kita pilih, dan selalu menjaga kita dari segala musibah dan marabahaya. Aminnnn .... SUMBER : http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/29/ada-apa-dengan-hari-jumat/ http://www.facebook.com/add_email.php#!/arimbii http://nuaimy.org/index.php?option=com_content&view=article&id=158:menyambut-ibadah-ramadhan&catid=30:tafsir-dan-hadits

Senin, 05 Desember 2011

Hal Apa Saja Yang Dapat Merusak Mata ??

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatu…
ALLAH swt menganugerahkan kita dengan nikmatnya yang tiada tara. Segala sesuatu yang kita miliki tentunya akan kembali kepada ALLAH swt. Sudah sepantasnya kita menjaga apa yang telah ALLAH swt titipkan kepada kita. Salah satu nikmat-Nya yang tiada tara ialah anggota tubuh yang memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing. Seperti hidung sebagai indra pembau, mulut sebagai indra pengecap, mata sebagai indra penglihatan, telinga sebagai indra pendengar dan lainnya.
Mata ialah salah satu karunia yang ALLAH berika kepada setiap hamba-Nya. Kita dapat melihat seisi dunia yang indah ini tentunya karena mata yang telah ALLAH berikan kepada kita. Walau didalam dunia ini, banyak saudara-saudara kita yang tidak dapat melihat indahnya pemberian Sang Maha Kuasa ini. Untuk itu bagi kita yang dapat menikmati anugerah dari-Nya tentu sudah patut menjaganya. Hindarilah hal-hal yang dapat merusak mata. Berikut ini adalah kegiatan kita sehari-hari yang dapat merusk mata, yaitu :
1. Membaca sambil tidur
Nah, yang punya kebiasaan membaca sambil tidur, sepertinya harus meninggalkan kebiasaan ini. Kalian tahu mengapa ? Karena sebaiknya membaca itu berjarak 30cm dari objeknya. Mata kita tidak bisa dipaksa untuk focus membaca pada jarak kurang dari 30cm. hal tersebut akan membuat mata menjadi cepat lelah yang mengakibatkan besarnya potensi mata terkena rabun.
2. Membaca dengan penerangan yang kurang
Kebiasaan kita yang kedua, membaca dikamar dengan lampu yang sedikit gelap atau bahkan dengan lampu yang gelap. Hal ini memaksa mata untuk berakomodasi maksimum. Sedangkan akomodasi pada mata itu sendiri yang berarti kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis sesuai dengan keadaan rangsang dari luar. Nah dengan berakomodasi maksimum mata menjadi cepat lelah karena mata berusaha menangkap bayangan yang diterima. Hal ini dapat membuat mata jadi rabun jauh loh teman.
3. Penggunaan soft lens
Sekaraang ini memang lagi banyak-banyaknya yang menggunakan softlens. Entah memang untuk membantu mata dalam hal penglihatan, ada juga yang menggunakannya hanya untuk mepercantik diri. Dalam penggunaan softlens ini baiknya perlu perawatan yang sangat intensif. Berhubung yang dikenakan softlens adalah bagian tubuh yang sangat sensitive (mata). Hal ini sangat dimaklumi karena lebih praktisnya penggunaan softlens dibandingkan kacamata. Tetapi dari segi safety, kacamata tetap jalan yang paling aman membantu penglihatan anda jika anda memiliki masalah dengan indra penglihatan anda. Penggunaan softlens sebenarnya tidak berbahaya bila kita mengerti bagaimana cara merawatnya. Jika kita dapat menjaga kebersihannya, sehingga mata terhindar dari iritasi yang dapat mengakibatkan mata merah. Dan bila hal tersebut dibiarkan saja, perlahan akan benar-benar merusak mata anda.
4. Radiasi untuk pengguna computer atau televisi
Buat semua orang adanya computer merupakan salah satu bentuk nikmat dari ALLAh kepada umatnya, karena lewat tangan-tangan yang ahli, mereka dapat menciptakan benda tersebut yang memiliki fungsi sangat membantu pekerjaan manusia. Selain menambah pengetahuan, computer menjadi kebutuhan kita sehari-hari dalam melakukan pekerjaan. Sama halnya dengan televisi yang sering kita gunakan sebagai sumber informasi dan sebagai penghibur dikala kita jenuh melakukan suatu kegiatan. Keuntungan yang kita dapatkan dari kedua benda tersebut menjadikan kegiatan kita sehari-hari selalu menggunakan benda tersebut. Dari sekian banyak keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan barang tersebut, terdapat kerugian yang kita dapatkan. Seringnya penggunaan kedua benda tersebut menjadikan mata cepat lelah dan terkadang membuat pandangan kita kabur. Bahkan terkadang mata menjadi kering karfena terlalu lama berhadapan dengan kedua benda tersebut.
5. Radiasi matahari
Selain dari radiasi yang ditimbulkan oleh computer dan televise, ternyata radiasi yang dipancarkan oleh matahari juga dapat merusak mata. Bagi anda yang memiliki aktifitas diluar gedung lebih sering terkena pancaran sinar matahari. Disarankan bagi anda menggunakan kacamata yang member penghalang untuk radiasi matahari mesuk kedalam mata anda.
6. Kacamata renang
Saat kita berenang, mata sangat rawan terkena desinfektan seperti klorin yang akan merusak mata. Untuk itu dibuatnya kacamata renang untuk menghindari korosi lensa mata. Tetapi sebagai pengguna kacamata renang baiknya kita menjaga kebersihan pada kacamata renang karena terdapat bakteri yang tertinggal pada kacamata renang yang telah kita gunakan.
7. Mengucek mata
Hal ini kita lakukan jika kita merasa ada benda asing masuk ke mata kita. Entah debu atau bahkan bulu mata yang masuk kedalam mata kita. Dengan mengucek mata, akan menggores permukaan kornea mata dan bila kita dengan semangat 45 menguceknya maka akan menyebabkan peredaran darah dimata menjadi tidak lancer karena merusak pembulu-pembulu kecil pada bola mata.
Sungguh sangbat menyayangkan apabila mata kita rusak karena hal-hal yang kecil tetapi berdampak besar bagi mata kita. Pekerjaan dan aktifitas kita menuntut mata untuk tetap standby membuat mata menjadi cepat lelah. Untuk itu hal tersebut juga harusnya diimbangi dengan suplay makanan untuk mata sehat. Berikut adalah tips bagaimana cara menjaga kesehatan mata :
1. Makanan yang mengandung vitamin A sudah pasti bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Seperti papaya, wortel, adalah contoh dari jenis makanan yang mengandung banyak vitamin A.
2. Istirahat yang cukup, sehingga mata juga dapat beristirahat untuk melanjutkan aktifitasnya esok hari.
3. Menjaga mata dari penggunaan computer yang berlebihan. Misalnya dalam 2 jam menggunakan computer, beristirahatlah sejenak. Bagi anda yang sehari-hari bekerja nonstop di depan computer aturlah sedemikian layar monitor agar tidak dapat menyiksa mata anda, sehingga mengurangi resiko dampak dari kerusakan mata.
4. Penggunaan tetes mata sepertinya jalan yang aman dalam mengatasi benda asing yang masuk ke mata dibandingkan dengan mengucek mata yang berlebihan. Tetes mata mempercepat pembilasan benda asing yang masuk ke mata.
5. Bagi yang suka membaca buku buat jarak yang ideal untuk jarak pandang mata terhadap buku. Dan jangan lupa, harus disertai dengan penerangan yang cukup agar menghindari kerusakan seperti yang telah dijelaskan diatas.
6. Lakukan relaksasi pada mata dengan memijat otot mata sambil memejamkan mata. Setiap yang bekerja pasti membutuhkan istirahat agar dapat kembali beraktifitas seperti halnya dalam diri kita. Begitupun pada organ tubuh kita
Sekarang kita sudah mengetahui sedikitnya hal-hal dalam kegiatan sehari-hari yang dapat merusak mata. Dan dari saat ini baiklah kita menjaga kesehatan mata. Seperti pepatah bilang, bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati. Sebelum terjadi kemungkinan buruk yang lebih besar, lebih baik kita menjaga agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan berguna bagi diri kita. Terimakasih sebelumnya telah membaca blog ini, kurang lebihnya mohon maaf dan selamat beraktifitas untuk anda.
Wassalamu’alaikum …
SUMBER :
http://kedaiinfo.blogspot.com/2011/02/bahaya-kebiasaan-kebiasaan-yang-merusak.html
http://www.motherandbaby.co.id/artikel/baca/2011/987/5-Hal-Yang-Bisa-Merusak-Mata.html

Kamis, 01 Desember 2011

MENGHILANGKAN JENUH ??

Assalamu’alaikum wr.wb
Buat kalian yang lagi merasa kesal, malas, BeTe atau badmood itu merupakan perasaan yang tidak enak banget ya. Kalau lagi merasakan hal itu, semua orang rasanya ngebuat badmood. Hal wajar yang orang lakukan dihari itu, menjadi kelakuan yang menyebalkan banget buat kita. Aneh memang !! Rasa badmood itu terkadang datang tanpa sebab. Walau terkadang hal tersebut dipicu oleh seseorang yang merusak moody kamu dipagi hari ini, atau mendapat musibah dihari itu. Dan tidak jarang juga yang merasa badmood karena urusan hati (bias dibilang si doi bikin bĂȘte hari ini). Nah buat kamu-kamu yang merasakan hal tersebut hari ini, saya punya beberapa tips untuk mengurangi rasa badmood kalian, diantaranya adalah :
1. Sibukkan diri
Kalau kalian yang lagi males-malesan dikamar karena males ngelakuin hal apapun, ayo bergerak sekarang deh. Kalian bias bergerak untuk bantu-bantu mamah masak (untuk yang hobbi masak), merawat bunga, main sama hewan peliharaan, dengerin lagu yang kalian suka, baca novel, main game, menggambar, atau hal lainnya yang kalian suka. Setiap orang punya kegemaran yang berbeda donk yaa. Yang hobbi shoping silahkan belanja buta kalau memang kantong lagi berisi. Hehe ..
2. Makan
Waah ini hal yang pas banget kalian lakukan kalau lagi badmood sendirian dikamar. Ayooo bangkit, menuju tempat jajan, beli jajanan yang kamu inginkan sebanyak-banyaknya. Makan jajanan kalian dikamar. Dan yang utama kalian beli adalah coklat. Saya sendiri sudah membuktikan bahwa coklat mampu untuk mengusir rasa badmood loh ! Padahal saya sendiri sebenarnya kurang begitu suka coklat. Tapi cukup berpengaruh apalagi bagi kalian-kalian yang suka banget sama coklat.
3. Jalan-jalan
Refreshing itu perlu bagi kita. Kehidupan yang selama ini kita jalani beserta kesibukan didalamnya. Menuntut otak kita untuk bekerja terus menerus demi menghasilkan sebuah jawaban bagi segala tugas aktivitas kita yang bener-bener menguras otak. Jalan-jalan deh ke tempat yang kamu suka. Jangan mall, tapi tempat yang memiliki pemandangan yang menyejukkan dan juga teduh. Udara yang kita hirup didalam asrinya lingkungan sekitar, mampu member kesegaran pada otak dan bermanfaat bagi tubuh karena dengan menghirup udara yang fresh, udara yang mengalir kedalam tubuh kita juga baik dan mampu melancarkan peredaran darah didalam tubuh kita. Beda sama udara yang biasa kita hirup diperkotaan. Penuh dengan polusi.
4. Kembalikan kepada allah
Ini dia jurus yang paling ampuh ! Buat kalian yang merasa Betenya ga hilang-hilang kalian bias mencoba cara keempat. Kalian beranjak ambil wudhu, dan membaca al-qur’an. Jika sudah pada waktunya menunaikan shalat wajib, kalian bias shlat terlebih dahulu. Atau mungkin kalian bisa shalat sunnah seperti tahajud, dhuha, atau shalat sunnah lainnya. Selain dapat menghilangkan badmood, cara ini juga mampu membuat hati yang gundah menjadi tenang adem ayem sepoy-sepoy. Apalagi buat kalian yang bĂȘte karena si doi berulah yang menghasilkan kepanikan pada diri kalian, bersemayamnya pikiran negative, serta kegalauan pada kalian. Meminta petunjuk pada allah swt adalah jalan yang paling benar.
5. Tidur
Setelah kalian mencoba salah satu cara diatas, atau bahkan mencoba semuanya, kalian bisa memejamkan mata untuk menenangkan syaraf diotak kalian. Walaupun dalam kalian tertidur bukan berarti otak tidak bekerja. Otak tetap melakukan aktivitasnya tetapi tidak seberat pada saat kalian terbangun. Dan ketika kalian terbangun, kalian akan melupakan hal yersebut dan siap untuk memulai aktivitas selanjutnya.
Seperti itulah cara yang saya punya untuk menangani masalah kalian yang lagi badmood. Semua cara yang saya tuliskan berdasarkan pengalaman loh. Walaupun setiap orang memiliki sikap dan sifat yang berbeda, tetapi kembali ke tujuan pertama saya. Hanya sekedar membantu saja…. Monggo dicobaa …
Wassalam …

Jumat, 25 November 2011

Mengapa Sebagian Besar Penghuni Neraka adalah Wanita ???

Sist, sering banget kita denger bahwa penghuni neraka adalah sebagian besarnya wanita. Bukan hanya karena wanita lebih banyak dari lelaki, tetapi juga karena ada alasan lain sist. Sesungguhnya wanita begitu diistimewakan oleh allah swt. Karena wanita menanggung beban yang semestinya dipikul oleh kaum lelaki. Seperti mulianya seorang ibu. Itu yang menyebabkan kedudukan ibu lebih diutamakan daripada kedudukan ayah. Seperti yang teerkandung dalam firman allah swt, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15). Mulia dimata allah wanita yang solehah. Karena sesungguhnya seorang wanita sangat sulit dalam menjaga auratnya, dan apabila ia berhasil menjaganya maka berlimpahlah pahala yang ia peroleh. Dan apabila ia melanggar kewajibannya menutup aurat, azab yang sangat pedih sudah menantiny. Subhanallah na’udzubillah. Beberapa diantaranya adalah hal-hal yang menyebabkan wanita sebagian besar adalah penghuni neraka :
1. Wanita yang kufur terhadap suaminya
“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.”
(Hadis Riwayat Nasaie). Hal diatas seperti contoh wanita yang tidak bersyukur atas kerja keras suaminya hanya karena tidak sesuai dengan kehendaknya. Astagfirullah…
2. Durhaka terhadap suami
Durhaka melalui ucapan, perbuatan maupun ucapan dan perbuatan. Sebagai seorang istri tentu wajib bagi kita untuk menghormati suami. Bahkan menunjukkan wajah cemberut atau apapun itu tidak baik. Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada allah swt dan meminta maaf kepada suaminya.
3. Tabarruj
Wanita yang menampakkan perhiasan ataupun lekuk tubuhnya kepada lelaki yang bukan mahramnya. ebagaimana yang dihuraikan oleh Ibnul ‘Abdil Barr rahimahu ‘Llah ketika menjelaskan sabda Rasulullah s.a.w tersebut. Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan :
“Wanita-wanita yang dimaksudkan Rasulullah s.a.w adalah yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan tubuhnya atapun yang menunjukkan bentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada zahirnya dan telanjang pada hakikatnya ...”
Waaah,, sungguh istimewa wanita. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menambah pahala. Mudah-mudahan kita bias menjalankan hal tersebut dan makin bertaqwa kepada allah swt. Dan dijauhkan dari azab dan api neraka. Aminnnnnn …
INSPIRASI :
http://duniabaca.com/kenapa-wanita-lebih-banyak-masuk-neraka.html
http://bumi-tuntungan.blogspot.com/2010/12/penyebab-wanita-lebih-banyak-masuk.html

Sabtu, 19 November 2011

BERJILBAB islami :)

Berjilbab merupakan salah satu syariah islam yang wajib dilakukan oleh kaum muslimah. Tetapi dengan berkembangnya zaman, kadang kita tidak memperhatikan bagaimana berjilbab yang baik dimata islam. Sebagaimana kita seorang muslimah patutnya memahami bagaimana cara islam mengajarkan kita untuk menutup aurat. Hanya sekedar saling mengingatkan, mengoreksi diri tentang ini. Berikut liputannya :
1. Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali telapak tangan dan wajah
Seperti yang sudah kita ketahui, aurat pada lelaki adalah pusar kebwah, sedangbkan aurat wanita adalah seluruhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Berhati-hatilah sist, buat baju muslim yang sekarang lagi trend dengan tangan yang agak 7/8. Itu tidak mampu menutup aurat kita.
2. Berpakaian tebal, tidak tipis. Longgar jangan ketat. Bukan yang menyolok mata.
Berpakaian tebal itu seperti model sekarang ini sist. Terkadang memakai legging dan berjilbab itu sebenarnya tidak baik. Legging itu mengepaskan body, jadi sama saja memperlihatkan bentuk tubuh kalau begitu sist. Dan ternyata berpakaian yang menyolok mata itu juga rawan ketidakbaikan loh sist. Karena dengan berpakaian seperti itu menarik pusat perhatian pada lelaki.
3. Tidak memakai wewangian yang mencolok sehingga mampu mengundang syahwat lelaki
Bagi kalian sist yang suka pake parfum, waspadalah karena hal itu dapat mengundang zinah. Ga dipungkiri memang wangi-wangian itu sungguh nyaman bagi sekitar. Tapi sadarkah kalian bahwa wangi-wangian tersebut mengundang lelaki untuk terus berada didekat kita. Dan tanpa sadar mereka memperhatikan wewangian apa yang kita gunakan, dan semakin ingin menciumnya.
4. Jilbab yang pendek depan belakang
Nih, sist kadang kita suka liat jilbab wanita sekarang yang tidak menutupi bagian dada. Itu sudah jelas dapat mengundang zinah karena dada merupakan bagian dari wanita yang wajib ditutupi. Untuk bagian belakang, yang penting menutupi tengkuk sist dan menutupi rambut. Rambut aurat juga kan 
5. Memakai celana panjang
Sering kita lihat didaerah arab atau mesir atau timur tengah lainnya, wanita islam memakai baju gamis atau memakai rok panjang sist. Itu berguna menghindari tubuh yang mencetak sist. Ternyata memakai celana itu juga termasuk larangan dalam berjilbab sist. Apalagi lagi trend celana yang makin mengecil dibawah sengaja agar mengepaskan bentuk kaki. Ayooo sist beralih ke rok. Tampak anggun bukan, memakai rok 
6. Berpakaian diatas mata kaki tetapi tak berkaos kaki
Naaah sist, udah banyak nih contohnya. Islam sudah menjelaskan bahwa hanya wajah dan telapak tangan yang diperbolehkan. Berarti kaki juga termasuk aurat sist. Apalagi sekarang sudah banyak wanita memakai jibab tetapi memakai bawahan 7/8.
7. Cara membawa tas
Tas slempang sist, pasti akan membuat tekanan pada dada, sehingga mampu menimbulkan yang seharusnya ditutupi sist. Baiknya memakai tas yang dijinjing saja kkali yaah 
8. Berbaju lengan pendek dan memakai manset serta berkerudung pendek
Untuk style yang satu ini jelas dilarang sist. Tau kan, manset itu digunakan hanya sebagai baju daleman, bukan baju luar sist. Manset kan ngepasin badan sist bentuknya. Jelas berpakaian ketat donk sist jadinya.
9. Memakai manset
Disini jelas sist manset dipakai sebagai daleman yang berfungsi menutupi lengan saat lengan baju kita turun ketika kita melakukan sesuatu.
10. Berjilbab tapi kotor
Kebersihan itu sebagian dari iman. Kata-kata tersebut memang benar adanya sist. Ketika kita beribadah dituntut untuk berpakaian bersih sist. Agar ibadahnya benar-benar diterima allah swt.
11. Berwudhu pada tempat terbuka
Terkadang saat kita berwudhu kita melepas jilbab kita sist. Naah sebenarnya hal itu tidak benar jika tempat tersebut dalam keadaan terbuka sist. Bagusnya memang tempat wudhu wanita dengan laki-laki dipisah. Untuk menghindari hal tersebut sist. Kan hanya suami yang boleh melihat aurat kita 
Sekian saran dari saya. Mudah-mudahan dapat member pengetahuan kepada para wanita solehah seperti kalian bahwa berjilbab tidak hanya sekedar menutup tubuh, tetapi juga menjaga tubuh dari hal-hal yang mampu mengundang zinah ataupun nafsu. Saya pernah mebaca sebuah artikel yang menjelaskan tentang “tidak diterimanya shalat seorang wanita apabila dia tidak berjilbab”. Tapi saya lupa sist itu hadist dicetuskan oleh siapa. Hehe,, sekian dan terima kasih 
Inspirasi :
http://poniran.abatasa.com/post/detail/9358/cara-berjilbab-yang-benar

Minggu, 13 November 2011

KEPEMIMPINAN

PENDAHULUAN
Disetiap keberadaan kita tentu dibutuhkan seorang pemimpin. Tidak hanya sekedar menjadi kepala dalam suatu organisasi atau kelompok, tetapi orang berperan taguh dalam memegang tanggung jawab bagi orang yang dipimpinnya. Tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin. Banyak hal-hal yang harus dipertanggung jawabkan lewat tindakan ataupun lisan. “Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan”. Berbagai macam telah kita lihat bagaimana seseorang tersebut dapat terpilih menjadi seorang pemimpin. Banyak yang harus dipertimbangkan dalam menjadi seorang pemimpin.
Memang sangat tidaklah mudah untuk menjadi seorang pemimpin. Untuk itu manusia perlu belajar untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri sebelum ia mampu menjadi pemimpin bagi orang lain. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting.
Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Membicarakan kepemimpinan memang menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian manusia. Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia.
Tujuan penulisan makalah :
• Untuk mengetahui kahikat seorang pemimpin
• Untuk mengetahui fungsi, tugas, da tanggung jawab seorang pemimpin


TEORI
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
A. Tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin.
Peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut :
1. Sebagai pelaksana (executive)
2. Sebagai perencana (planner)
3. Sebagai seorangahli (expert)
4. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)
5. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)
6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards and punishments)
7. Bentindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)
8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)
9. Merupakan lambing dari pada kelompok (symbol of the group)
10. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility)
11. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)
12. Bertindak sebagai seorang aya (father figure)
13. Sebagai kambing hitam (scape goat).

Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di samping itu juga bahwa pemimpin memiliki tugas yang embannya, sebagaimana menurut M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut :
1. Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompoknya.
2. Dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis dan yang benar-benar dapat dicapai.
3. Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan.[7]

Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses di mana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang pemimpian yang profesional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Di samping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebsan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
B. Fungsi kepemimpinan
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
> Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
> Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1). Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya.
2). Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya daiam organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin. Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah :
• Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian tujuan
• Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar.
• Sebagai komunikator yang efektif.
• Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.

Fungsi pokok pimpinan adalah:
• Memberikan kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh anggotanya.
• Mengawasi, mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin
• Bertindak sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luar
Fungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan wewenang kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara kesediaan bekerja sama dan menjamin kelancaran serta keutuhan organisasi atau perusahaan.

Fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi kegiatan dan tindakan sebagai berikut:
a. Pengambilan keputusan
b. Pengembangan imajinasi
c. Pendelegasian wewenang kepada bawahan
d. Pengembangan kesetiaan para bawahan
e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana
f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana
h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan
i. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi
j. Pertanggungjawaban semua tindakan

C. Macam dan Tipe-tipe kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya, hal sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.[3]
Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

D. Aplikasi kepemimpinan
• Pemimpin dalam Kehidupan Sosial
Di dalam kehidupan masyarakat, selalu dapat ditemukan adanya pemimpin (leader) dan pengikut (pengikut), adanya kepemimpinan (leadership) dan kepengikutan (followership). Sehubungan dengan itu dapat dikatakan bahwa pemimpin dan kepemimpinan adalah gejala sosial (social/group phenomenon). Sejarah manusia dari abad ke abad membuktikan bahwa kehidupan setiap kelompok sosial tidak terlepas dari manusia-manusia besar yang memimpinnya.
Pemimpin itu jumlahnya tidak banyak, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap hidup dan kehidupan kelompok. Tanpa adanya pemimpin tidak akan ada organisasi dan perkembangan sosial. Namun demikian tidak akan ada pemimpin yang tanpa pengikut. Pemimpin dan pengikut adalah dwitunggal yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan.
Setiap individu memiliki kedua status tersebut, artinya dalam situasi tertentu seseorang dapat berstatus sebagai pemimpin, dan pada situasi lain berstatus hanya sebagai pengikut. Masalah pemimpin dan dan kepemimpinan, tidak terlepas dari pribadi pemimpin, peranan pengikut dan situasi sosial yang melingkunginya.
Perbedaan Pemimpin (leader) dan Kepemimpinan (leadership) dengan Pimpinan (Manager) dan Kepimpinan (Management)
Dalam kehidupan sehari-hari, tiada jarang istilah pemimpin dan kepemimpinan disamakan dengan istilah pimpinan dan kepimpinan. Praktek yang sedemikian sebenarnya kurang tepat, oleh karena antara kedua istilah itu ada perbedaannya, yaitu sebagai berikut:
1) Dalam bahasa asing, untuk pemimpin biasanya dipergunakan istilah leader, sedangkan untuk pimpinan digunakan istilah manager, eksekutif atau administrator. Kegiatan pimpinan itu biasanya disebut management yang diterjemahkan oleh beberapa pihak dengan kepimpinan, sedangkan kegiatan pemimpin disebut leadership atau kepemimpinan.
2) Lebih mudah menjadi pimpinan daripada menjadi pemimpin, karena pimpinan diangkat oleh atasan (titular leader), sedangkan pemimpin tumbuh dan muncul dari bawah (real leader). Secara intrinsik, supervision, management dan administration berhubungan dengan tingkat-tingkat di dalam organisasi, sedangkan leadership dapat dilakukan oleh siapa saja sesuai dengan situasi, yang menentukan jenis leadership yang dibutuhkan.
3) Management merupakan fungsi status atau wewenang (authority, power, perintah, paksaan, force, dan bersifat resmi), sedangkan leadership merupakan kualitas hubungan atau interaksi antara pemimpin dan pengikut (persuasi, pengaruh, wibawa, dan tidak resmi) dalam situasi tertentu.
4) Management selalu diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi, sedangkan leadership dapat diarahkan untuk mewujudkan keinginan pemimpin.
5) Management mempergunakan input berupa logika, rasio, finansial, bersifat impersonal, analitis dan kwantitatif, sedangkan leadership merupakan faktor-faktor pemimpin, pengikut dan situasi.
6) Management memiliki sumber-sumber organisasi yang luas untuk mendorong bawahan guna berperilaku sebagaimana yang dikehendaki, lebih lanjut ia bertanggung jawab kepada management yang lebih tinggi. Sedangkan leadership terutama menggantungkan diri pada personal resources (sumber-sumber yang dimiliki sendiri) untuk mendorong orang lain guna melakukan sesuatu yang diinginkan. Ia terutama bertanggung jawab pada orang-orang yang mendukungnya, yaitu para pengikutnya.
• Berdasarkan Sikap Pemimpin Terhadap Kekuasaan atau Organisasi
Berdasarkan sikap pemimpin terhadap kekuasaan dan organisasi, dikenal 5 tipe pemimpin, yaitu sebagai berikut:
1) Climbers, ialah tipe pemimpin yang selalu haus akan kekuasaan, prastige dan kemajuan diri, berusaha maju terus menerus dengan kekuasaan sendiri, oportunistis, agresif, suka dan mendorong perubahan dan perkembangan dan berusaha berombak terus menerus.
2) Conservers, ialah tipe pemimpin yang mementingkan jaminan dan keenakan, mempertahankan statusquo memperkuat posisi yang telah dicapai, menolak perubahan, defensifda statis. Tipe ini biasanya terdapat pada middle management atau dimiliki oleh parapejabat yang sudah lanjut usia.
3) Zealots, ialah tipe pemimpin yang bersemangat untuk memperbaiki organisasi, mengutamakan tercapainya tujuan, mempunyai visi, menyendiri aktif, agresif, bersedia menghadapi segala permusuhan dan pertentangan, tegas, mempunyai dorongan yang keras untuk maju, tidak sabaran untuk mengadakan perbaikan dan menentukan sesuatu yang baru, mementingkan kepekaan daripada human relations.
4) Advocates, ialah tipe pemimpin yang ingin mengadakan perbaikan organisasi, terutama bagiannya sendiri, mementingkan kepentingan keseluruhan organisasi daripada kepentingan diri sendiri, pejuang yang gigih dan bersemangat untuk kepentingan orang-orang dan programnya, bersedia menghadapi pertentangan apabila mendapat dukungan dari kolega-koleganya, sangat responsif terhadap ide-ide dan pengaruh orang lain, keluar bersedia mempertahankan kelompok dengan tindakan partisan, ke dalam bersikap jujur dan tidak menyebelah.
5) Statesmen, ialah tipe pemimpin yang mementingkan tujuan organisasi secara keseluruhan dan misi organisasi, berusaha berdiri di atas kepentingan-kepentingan, tidak menyukai pertentangan yang merugikan pihak-pihak yang bersangkutan, berusaha mempertemukan pertentangan.
• Tipe-tipe Berdasarkan Kekuasaan
Dalam hubungannya dengan kekuasaan, tipe pemimpin dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Autoraic leader, ialah tipe pemimpin yang menggantungkan terutama pada kekuasaan formalnya, organisasi dipandang sebagai milik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, hak dan wewenang adalah milik pribadi. Leadership adalah hak pribadi, bawahan adalah alat, ia harus mengikuti saja, tidak memberi kesempatan kepada bawahan untuk ikut mengambil bagian dalam pengambilan keputusan, tidak mau menerima kritik, saran atau pendapat, tidak mau berunding dengan bawahan, keputusan diambil sendiri, memusatkan kekuasaan untuk mengambil keputusan, mempergunakan intimidasi, paksaan atau kekuatan dan mengagungkan diri.
2) Partcipative leader, juga disebut pemimpin yang demokratis, ialah tipe pemimpin yang memandang manusia adalah manusia yang termulia, memimpin dengan persuasi dan memberikan contoh, memperhatikan perasaan pengikut, mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi pengikut, mengutamakan kepentingan organisasi dan kepentingan pengikut, senang menerima saran, pendapat atau kritik, menerima partisipasi informil dari kelompok, memanfatkan pendapat-pendapat kelompok, menunggu persetujuan kelompok, menunggu persetujuan kelompok, berunding dengan pengikut, mengutamakan kerja sama, mendesentralisasikan wewenang, memberikan kebebasan untuk bawahan untuk bertindak, menstimulir inisiatif, mendorong partisipasi pengikut dalam pengambilan keputusan, memberikan informasi yang luas kepada pengikut, membuat pengikut lebih sukses.
3) Free rein leader, disebut juga pemimpin yang liberal, ialah tipe pemimpin yang menghindari kekuasaan, tergantung pada kelompok anggota, kelompok memotivasikan diri sendiri, hanya bertindak sebagai perantara dengan dunia luar untuk menyajikan informasi kepada kelompok, tidak berhasil memahami sumbangan management, tidak dapat memahami peranan motivasi yang diberikan dan melakukan pengendalian yang minimal.
• Tipe-Tipe Berdasarkan Orientasi Pemimpin
Tipe-tipe berdasarkan orientasi pemimpin, terdiri dari dua golongan pemimpin, yaitu pemimpin yang berorientasi pada pengikut atau pegawai, dan pemimpin yang berorientasi pada produksi.
• Tipe-tipe Berdasarkan Cara Memotivasi
Dalam hal ini, terbagi dalam tipe pemimpin yang positif dan pemimpin yang positif. Pemimpin yang negatif, ialah tipe pemimpin yang menekankan kepada perangsang yang bersifat negatif, misalnya ancaman, hukuman dan lain-lain. Sedangkan tipe pemimpin yang positif, ialah pemimpin yang dalam memotivasikan pengikutnya menekankan pada pemberian hadiah.
• Tipe-tipe Berdasarkan Segi Landasan yang Dipergunakan Untuk Mempengaruhi Pengikut
Dari segi landasan yang dipergunakan oleh pemimpin untuk mempengaruhi pengikut, dapat diklasifikasikan pemimpin dalam 3 kategori sebagai berikut:
1) Pemimpin tradisional, berusaha mempengaruhi pengikutnya berdasarkan tradisi yang ada.
2) Pemimpin yang kharismatik, mempergunakan kharismanya (kesaktian, kekuatan gaib)
3) Pemimpin rasional, kadang-kadang disebut pemimpin birokratis oleh karena pemimpin tipe ini biasanya terdapat di dalam organisasi birokratis, mempergunakan rasio untuk mempengaruhi pengikutnya.
• Tipe-tipe Pemimpin Berdasarkan Kepribadiannya
Tipe-tipe pemimpin berdasarkan kepribadiannya terdiri dari 6 macam sebagai berikut:
1) Tipe ekonomis, tipe yang perhatiannya dicurahkan kepada segala sesuatu yang bermanfaat dan praktis.
2) Tipe aesthetis, yaitu tipe yang berpendapat bahwa nilai yang tertinggi terletak pada harmoni dan individualitas.
3) Tipe teoritis, yaitu tipe yang perhatian utamanya ialah menemukan kebenaran hanya untuk mencapai kebenaran, perbedaan dan rasionalitas.
4) Tipe sosial, yakni tipe pecinta orang lain, tujuan akhirnya adalah orang lain. Berhubungan dengan sifatnya yang ramah tamah, simpatik, dan tidak mementingkan diri sendiri.
5) Tipe politis, yaitu tipe yang perhatian utamanya diarahkan kepada kekuasaan, menginginkan kekuasaan perseorangan, pengaruh dan reputasi.
6) Tipe religious, yaitu tipe yang berpendapat bahwa bahwa nilai yang tertinggi ialah pengalaman yang memberikan kepuasan tertinggi dalam kehidupan spritual dan bersifat mutlak.
E. Ciri-ciri seorang pemimpin
Kejayaan sesebuah organisasi bergantung ke atas prestasi kolektif pentadbirnya, iaitu orang yang mengarah kerja dan memimpin kakitangan keseluruhannya. Pemimpin (atau Ketua Jabatan) secara bersendirian mesti mendapatkan kerjasama secara sukarela daripada rakan sejawatnya kerana proses kepimpinan memang melibatkan dua orang atau lebih. Seorang daripadanya cuba membimbing dan mendorong yang lain dalam usaha mencapai matlamat sistem. Dalam proses perhubungan Ketua Jabatan dan kakitangan, terdapat banyak aspek yang perlu diberi perhatian.
Misalnya, bagaimanakah seorang Ketua Jabatan mempengaruhi tingkah laku kakitangan supaya dapat menghasilkan output yang sempurna. Sebagai contoh dalam situasi sekolah misalnya, pengetua/guru besar dan guru-guru berusaha melahirkan pelajar yang sempurna dari segi mental, fizikal, rohani dan jasmani. Seorang pengetua/guru besar mesti mempunyai ciri-ciri kepimpinan, agar mendapat kerjasama dan diterima oleh semua kakitangan di sekolah.
Apabila seseorang itu berjaya memimpin, ini bermakna dia berjaya mempengaruhi anggota-anggota yang lain di dalam organisasi itu. Kebolehan mempengaruhi bergantung kepada unsur yang penting iaitu kuasa yang ada pada seseorang itu. Mengikut Dr Robiah Sidin (1988), dalam bukunya ‘Asas Pentadbiran Pendidikan’, beliau menegaskan bahawa secara umumnya ada dua jenis kuasa yang boleh dipegang oleh seseorang pemimpin itu. Pertama, kuasa yang datang dengan jawatannya di dalam organisasi itu dan kedua, kuasa yang berpunca daripada keadaan dirinya sendiri atau kuasa individu. Kuasa yang bersangkut paut dengan jawatan adalah penting kerana memberi kepercayaan kepada anggota-anggotanya. Walaubagaimanapun untuk seseorang itu kekal menjadi pemimpin dia mesti juga mempunyai kuasa yang berunsurkan kebolehan tersendirinya. Ini termasuklah:
1. Mentaliti
• Kebijaksanaan atau kebolehan membuat perhitungan yang jauh sebelum bertindak dengan menilai antara yang baik dan buruk berdasarkan pertimbangan ilmu dan pengalaman.
• Keberanian atau kesungguhan serta kesanggupan menghadapi cabaran dan masalah serta risiko, baik yang berpunca dari luar diri atau dalam diri sendiri.
• Mempunyai inisiatif atau tindakan yang dimulakan sendiri tanpa menunggu orang lain dating kepadanya minta bertindak.
• Mempunyai kreativiti sendiri, terutamanya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang wujud dalam organisasi.
2. Kemasyarakatan
• Kesediaan memberi dan menerima pendapat.
• Sikap positif dan terbuka.
• Daya penggerak dan semangat juang yang kuat.
• Kebolehan berkomunikasi secara berkesan.
3. Moraliti
• Mempunyai disiplin diri yang unggul.
• Kebersihan jiwa terutamanya dari segi keadilah, amanah, ketenangan, kesabaran, keteguhan pendirian dan ketahanan diri.
• Iman yang teguh, terutama orang yang beragama Islam.
Antara ketiga-tiga ciri yang dinyatakan, moraliti adalah yang terpenting untuk menilai seseorang pemimpin sama ada baik atau buruk, berkesan atau tidak, boleh bertahan lama atau tidak.
Pemimpin memerlukan juga sikap tertentu untuk mempengaruhi orang lain. Perkara yang paling penting ialah pemimpin harus mempunyai pengertian dan tanggapan yang tajam terhadap individu-individu yang saling berurusan dengannya. Selain daripada itu seorang pemimpin juga harus mempunyai:
• Empati; iaitu kebolehan untuk memahami perasaan orang lain dan bersimpati.
• Kesedaran; akan kelemahan dan kekuatan dirinya sendiri. Sedar tentang bagaimanakah dirinya dianggap oleh orang lain. Hanya apabila ini berlaku maka barulah kepercayaan kebolehan dirinya akan timbul.
• Kebolehan: untuk melihat secara objektif akan masalah-masalah dan tingkah laku anggota-anggota lain. Pemimpin harus bersikap adil boleh memberi analisa yang adil dan tidak emosional.
Selain itu, sekiranya seseorang itu ingin menjadi pemimpin yang baik, dia hendaklah mengamalkan perkara-perkara yang diketahui, dilihat dan diterima sebagai baik:
• Seseorang pemimpin harus bersedia untuk belajar dari siapa sekalipun apa yang dia tidak tahu kerana kepimpinan itu sesuatu yang boleh terus menerus dipelajari dari latihan dan pengalaman.
• Seseorang pemimpin mesti berani memberi jawapan yang tegas kepada sesuatu yang difikirkan baik atau tidak baik kepada organisasinya.
• Seseorang pemimpin yang baik berupaya memudahkan semua kerja, dengan menjadikannya kerja-kerja biasa yang boleh dilakukan oleh kebanyakkan orang bawahannya dan tidak memerlukan pakar khusus.
• Seorang pemimpin yang baik mempunyai perhubungan baik dengan orang-orang bawahannya. Dia mengenali mereka sebagai individu-individu yang mempunyai keistimewaan tersendiri. Pada kebiasaannya, pemimpin yang baik jarang berkasar dengan orang-orang bawahannya.
• Seseorang pemimpin yang baik pandai membahagikan masa. Dia tahu bila masa bertugas dan bila masa di luar tugas dan bertindak bersesuaian dengan keadaan. Pemimpin yang tidak cekap selalu merasa runsing dan bimbang dengan hal-hal tugas di mana juga dia berada.
• Dalam sesebuah organisasi terdapat pelbagai jenis manusia: ada yang malas, ada yang rajin dan ada yang boleh diharap serta ada yang tidak boleh diharap. Seorang pemimpin yang bijak tidak lemah semangat dengan keadaan ini. Dia menerima hakikat sedemikian dan menggunakan sebaik-baiknya apa yang ada.
• Seorang Pemimpin yang baik tahu dan mahu berbincang denganorang-orang bawahannya mengenai sesuatu hal yang dia sendiri tidak pasti. Dia tidak hanya pandai mengeluarkan arahan saja.
• Seorang pemimpin yang baik mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman mengenai tugas dan manusia.
• Seorang pemimpin yang baik pandai memperkembangkan kebolehan bekerja orang bawahannya. Dia tahu mengagihkan tugas kepada mereka.
• Seorang pemimpin yang bijak tidak sekali-kali lemah semangat dan cepat mengaku kalah apabila berdepan dengan sesuatu masalah. Kalau masalah tidak dapat diselesaikan dengan satu cara, dia menggunakan cara lain. Dia sentiasa bersikap positif.
Melalui perbincangan mengenai ciri-ciri pemimpin berkesan di atas, beberapa kesimpulan dapat dibuat. Diantaranya ialah kepimpinan ialah perlakuan seseorang yang boleh menggerakkan orang lain untuk berfikir, merasa, bertindak dengan cara-cara tertentu. Dalam hal ini seorang pemimpin harus mengetahui keperluan dan motif orang-orang yang berkerja dengannya dan harus menitikberatkan pencapaian matlamat kumpulan. Dia juga harus berjaya mengekalkan kekuatan yang ada pada kumpulannya untuk menyelesaikan masalah dan mencapai matlamat masa depan.
Seseorang pemimpin boleh menonjolkan kepimpinannya hanya melalui penglibatannya dalam kumpulan. Dalam kumpulan pula kekerapan interaksi bersama kakitangan membolehkan keberkesanan kepimpinannya. Kalau seorang pemimpin sentiasa “bersembunyi” dalam biliknya dan tidak mempunyai masa untuk berinteraksi dengan kakitangannya, maka kepimpinannya kurang berkesan.
Kepimpinan bukan bergantung sepenuhnya kepada jawatan. Status jawatan yang disandang hanya satu daripada punca potensi kepimpinan. Kejayaan kepimpinan adalah fungsi kedua-dua kuasa; secara formal melalui jawatan dan secara tidak formal yang bukan kerana jawatan, iaitu penerimaan orang-orang bawahan .
F. Prinsip-prinsip kepemimpinan
Seorang pemimpin tentu mempunyai prinsip dalam suatu organisasi yang ia pimpin., berikut adalah prinsip dari seorang pemimpin :
1. Mampu menjadi teladan yang baik
2. Memiliki rasa tanggung jawab
3. Berani mengambil desisi an bersedia menerima resiko
4. Ciptakan sense of belonging dari para bawahan dan ciptakan sense of participation.
5. Ciptakan kerjasama yang baik di kalangan anggota.
G. Arti kepemimpinan
• Seni seorang pemimpin
1. Kepemimpinan sejati adalah yang suportif, bukan memaksakan
2. Pemimpin sejati berupaya memimpin orang lain, bukan mendorong-dorong dari belakang.
3. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain
4. Kepemimpinan berarti mendahulukan dan mengutamakan visi, bukan aksi.
5. Kepemimpinan berarti pemahaman bahwa orang lebih penting ketimbang benda-benda mati.
6. Kepemimpinan adalah seni, yang mesti dipelajari dan diterapkan dengan hati-hati. Jangan disalah artikan sebagai sekedar posisi.
• Kepemimpinan bukanlah bermain ego
1. Pementingan diri sendiri sebagai seorang pemimpin adalah pembunuhan terhadap diri sendiri.
2. Semangat sebuah kelompok mencerminkan semangat kepemimpinannya.
3. Ego bisa menjadi penghalang, bisa pula menjadi pelancar kreatifitas. Ego bisa membantu jika aliran energinya mengarah ke pekerjaan yang mesti dirampungkan, bukan mengarah ke dalam diri sendiri.
• Kepemimpinan sama dengan tanggung jawab
1. Pandanglah kepemimpinan bukan sebagai keglamoran, melainkan tanggung jawab
2. Jangan terlampau memikirkan opini orang lain, sebagaimana memikirkan kenyataan.
3. Jangan terpengaruh pujian atau hujatan orang lain, tidak juga reaksi personal anda. pikirkan tindakan (aksi) Anda, bagaimana menyelesaikan sebuah pekerjaan.
4. Pusatkan perhatian pada ritme-ritme yang panjang dalam sebuah proyek, bukan yang naik turun secara temporer
5. Siaplah memikul tanggung jawab baik terhadap keberhasilan maupun kegagalan
6. Menerima tanggung jawab berarti mau menerima tugas mencari jawaban-jawaban kreatif kendati konvensi mengatakan sudah tak ada lagi.
• Kepemimpinan berarti mengesampingkan kepentingan pribadi
1. Pemimpin sejati menempatkan keinginan-keinginan pribadinya di urutan paling belakang, bukan pertama
2. Pemimpin sejati tak pernah sekalipun bertanya “Apa yang saya suka?” dalam setiap kesempatan, melainkan, “Apa yang saya rasa diperlukan ?” dan apa yang tepat?”
3. Pendekatan terbaik terhadap setiap masalah adalah, “Apa yang sepertinya bakal terjadi di sini?” Kecakapan sebagai pemimpin ditunjukkan lewat kemampuannya menyesuaikan Ketidakpersonalan (impersonally)-nya dengan rangkaian kejadian yang sedang mengalir.
4. Kepemimpinan membutuhkan keterbukaan terhadap perasaan orang lain dan bukan mengesampingkannya demi alasan “lebih mementingkan tugas”. Dalam cakup yang luas, kesejahteraan merekalah yang menjadi tugasnya.
• Kepemimpinan artinya melayani
1. Pandanglah kepemimpinan sebagai sekedar pekerjaan, sebagaimana orang-orang lain.
2. Kepemimpinan berarti memberikan layanan, bukan menerimanya.
3. Kesahajaan lebih penting buat seorang pemimpin, ketimbang medali pencapaian apapun.
4. Kesahajaan adalah kejujuran terhadap diri sendiri
5. Jika Anda orang yang taat beragama, pandanglah Tuhan sebagai yang menentukan segalanya; Jadikan karya anda sebagai persembahan untuk-Nya.
• Kepemimpinan berarti loyalitas
1. Bekerjasamalah dengan orang lain menurut keadaan mereka, bukan mau anda atas diri mereka.
2. Bekerjasamalah dengan segala sesuatunya sebagaimana lazim, bukan semau-mau anda.
3. Bersabarlah. Pahamilah bahwa memberikan sudut pandang baru kepada orang lain itu membutuhkan waktu.
4. Untuk mendapatkan loyalitas anak buah, lebih dulu curahkanlah perhatian pada loyalitas Anda sendiri.
5. Untuk memenangi cinta, berikanlah cinta, cinta anda, terlebih dulu.
6. Saat mengoreksi orang lain, pikirkan kesiapan dia untuk mendengarnya.
7. Lebih dahulu, bersikalah loyal kepada diri anda sendiri
• Kepemimpinan adalah intuisi yang dibimbing oleh akal sehat
1. Pemimpin bijak lebih menaruh perhatian pada apa yang memang terjadi ketimbang apa yang dia inginkan.
2. Dia lebih mementingkan apa yang bisa memberikan hasil, bukan sekedar opini-opini, atau bahkan opininya sendiri.
3. Dia lebih menghargai kebenaran daripada apa yang dia pikir tepat.
4. Seorang pemimpin yang bijak bisa meyakinkan orang lain dengan alasan yang masuk akal, atau dengan daya tarik keyakinannya sendiri, dan tak pernah menggunakan “otoritas keluar (outward authority)” dari posisinya ataupun pengalamannya masa lalu.
5. Pendukung yang diskriminatif (dalam arti positif, red) perlu ditumbuhkembangkan, bukan sekedar dibuat yakin.
6. Waspadalah ketika mendasarkan alasan pengajuan rencana anda cuma pada pijakan intuisi. Cobalah untuk menyampaikan ide-ide anda dengan cara yang mengundang tanggapan cerdas.
7. Gunakan selalu akal sehat sebagai panduan.
8. Akal sehat adalah kemauan untuk belajar dari pengalaman.
9. Akal sehat dan intuisi bisa digunakan seiring dan sejalan, masing-masing saling memberikan kejernihannya. Akal sehat menelaah intuisi. Dan, intuisi mengilhami akal sehat agar selalu meraba-raba dibalik apa yang telah dikenali menuju ladang terbuka yang belum dikenali.
• Keluwesan dalam kepemimpinan
1. Terbukalah untuk mengakui kekeliruan Anda. Ingat, hanya kebenaran yang akhirnya akan menang.
2. Biarkan ide-ide anda mengalir lancar. Camkanlah bahwa kesempurnaan bukanlah hal yang mesti diutamakan, melainkan arah.
3. Adaptasikan tindakan anda dengan kenyataan.
4. Hadapi setiap situasi yang muncul dengan cara yang segar. Pandanglah sebagaimana adanya.
4. Jangan terlalu banyak membikin aturan, karena aturan yang terlampau banyak justru bisa menghancurkan upaya anda.
5. Terbukalah terhadap sudut pandang otang lain; mungkin mereka lebih baik dari sudut pandang anda sendiri
6. Berusahalah untuk memusatkan pada diri anda yang lebih dalam, dan bersandarlah disitu.
• Tindakan dalam kepemimpinan
1. Kepemimpinan berarti tindakan atau aksi, bukan sekedar ide-ide bagus untuk bertindak
2. Jangan menghabiskan begitu banyak energi untuk membuat rencana, sehingga tak tersisa lagi untuk melaksanakan rencana itu.
3. Tindakan munculnya kreatifitas.
4. Hampir semua tindakan jauh lebih baik ketimbang diam berlama-lama, akibat tak ada keputusan yang pasti
• Kepemimpinan berarti member dukungan
1. Berusahalah untuk memperbesar kemampuan anak buah anda, dalam soal kreatifitas, dan juga kualitas kepemimpinan mereka.
2. Beri dorongan kepada mereka dalam proyek yang mereka jalankan.
3. Biarkan mereka belajar dari kesalahan mereka sendiri.
4. Terbukalah untuk kompromi. Jangan mengharap lebih dari apa yang bisa mereka berikan. Jika terpaksa, perluas cakrawala pandang mereka sedikit demi sedikit.
5. Ajaklah mereka untuk mendukung, bukan untuk memerintahkan.
6. Terima saja otoritas anda sebagaimana yang mereka berikan.
7. Jangan pernah melimpahkan pekerjaan yang anda sendiri tidak mau mengerjakannya.
PEMBAHASAN
Dalam setiap organisasi tentu mempunyai seorang pemimpin. Seperti yang telah kita tahu, bahwa setiap pemimpin tentu mempunyai tugas dan tanggung jawab. Dapat dikatakan seorang pemimpin yang sukses, bila tugas dan kewajiban seorang pemimpin dapat terpenuhi. Tidak perlu suatu kelompok yang besar dalam tugas kepemimpinan. Dalam contoh ruang lingkup yang kecil contohnya seorang ayah.
Seorang ayah adalah seorang pemimpin dalam keluarga. Seorang ayah tentu mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga. Tugas seorang ayah salah satunya adalah mencari nafkah, dan kewajiban seorang ayah adalah melindungi anggota keluarga. Dalam tugas seorang ayah sebagai pemimpin tak lepas dari seseorang yang mendukung berjalannya tugas trersebut ialah seorang ibu.
Ibu membantu ayah dalam suatu kepemimpinan dalam rumah tangga. Ketika seorang ayah tidak dirumah, ibu pasti menggantikan tugas ayah dirumah untuk menjaga anak-anaknya. Disini terlihat bahwa seorang pemimpin, atau kepemimpinan takkan berjalan sesuai ytang diinginkan bila tanpa orang-orang yang mendukung dibelakangnya.
Hal ini berbeda jika kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Dalam sebuah organisasi tentu mempunyai satu orang yang menjadi pemimpin. Seperti halnya pemimpin di Negara ini. Mempunyai seorang pemimpin yang berupa presiden dan wakil presiden. Tugas seorang presiden adalah mempimpin Negara. Hal tersebut adalah tugas yang berat. Karena untuk mengatur seluruh rakyat di negeri ini tidaklah hal yang mudah. Untuk memimpin diri sendiri saja terkadang kita mengalami kesulitan-kesulitan yang berarti.
Untuk melakukan kepemilihan pemimpin pula perlu melihat dari sikap dan sifat seorang pemimpin. Apakah telah memenuhi criteria kepemimpinan seperti yang kita harapkan. Kita sebagai warga Negara tentu mempunyai kewajiban untuk membantu kepala Negara dalam membawa Negara menuju yang lebih baik. Tidak hanya menyalahkan seorang kepala Negara. Karena telah kita ketahui segala visi dan misi Negara akannterlaksana apabila pemimpin dan rakyatnya saling berkerjasama dalam membangun visi, misi dan tujuan Negara yang dicita-citakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/ezines-and-newsletters/2012222-tipe-tipe-kepemimpinan/#ixzz1dZJQICSK
http://belajarpsikologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan/
http://www.ideelok.com/opini-dan-ulasan/tipe-tipe-tipologi-pemimpin-leader
http://kawakib06.multiply.com/journal/item/6
http://kulanzsalleh.com/ciri-ciri-pemimpin-yang-baik/
http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/tugas-dan-fungsi-pemimpin.html

Minggu, 30 Oktober 2011

KONFLIK DALAM BERORGANISASI

PENDAHULUAN
Organisasi adalah suatu bentuk kerja sama yang diperankan dua orang atau lebih dengan mempunyai visi, misi dan tujuan untuk dicapai bersama. Namun dalam sebuah organisasi tidak mungkin tidak terjadi suatu konflik. Entah itu konflik intra personal, antar personal, antar kelompok, atau antar organisasi. Tetapi tidak seharusnya dari konflik tersebut timbul perpecahan didalam organisasi tersebut, melainkan dengan adanya konflik tersebut, para pihak organisasi dapat intropeksi diri agar tidak terjadi kembali kesalah tersebut.
Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas Konflik Organisasi Antar Personal yang sering kali kita temui disetiap organisasi. Bagaimana agar konflik dalam organisasi tersebut dapat diselesaikan dengan cara bermusyawarah agar tidak memperkeruh suasana. Saya harap dengan ditulisnya makalah ini, dapat membantu mencari solusi dalam memecahkan konflik yang ada diorganisasi.
LANDASAN TEORI
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.
1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
8. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).
9. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
10. Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda (Devito, 1995:381)
Faktor penyebab konflik
• Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
• Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
• Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
• Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
• meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
• Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
• Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik.
• Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
• Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
Tingkatan konflik :
• Konflik intra perorangan
Konflik ini muncul dlm diri seorang individu dgn pemikirannya sendiri
• Konflik antar perorangan
Terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih, biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat & perilaku setiap orang dlm organisasi.
• Konflik antar kelompok
Terjadi apabila diantara unit-unit kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain, pertentangan ini bila berlarut-larut akan membuat koordinasi & integrasi kegiatan menjadi terkendala/mengalami kesulitan.
• Konflik antar keorganisasia
Konflik bisa juga terjadi antara organisasi yg satu dengan yg lain, karena adanya ketidakcocokan suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi
Sebab-sebab konflik :
 Persaingan terhadap sumber-sumber daya yg langka
 Ketergantungan tugas (interdependence)
 Kekaburan batas-batas bidang kerja
 Kriteria kinerja yg tidak sesuai
 Perbedaan-perbedaan Tujuan & Prioritas
Situasi-situasi konflik dalam organisasi :
 Tipe-tipe Situasi Konflik
1. KONFLIK VERTIKAL, konflik terjadi antara atasan & bawahan
2. KONFLIK HORIZONTAL, terjadi antara sesama karyawan atau kelompok yg berada pd hierarkhi yg sama
3. KONFLIK GARIS STAFF, bila konflik terjadi antara staf pada bidang tertentu.
4. KONFLIK PERANAN, terjadi bila komunikasi antar anggota tidak kompetibel bagi pemegang peranan.
 Fase-fase Konflik
1. FASE KLASIK, konflik bisa muncul tapi bersifat sementara & hrs diselesaikan fihak manajemen.
2. FASE HUB. ANTAR MANUSIA, konflik itu ada tapi bisa dihindari & perlu di atasi
3. FASE KONTEMPORER, konflik adl hal yg tak dpt dihindari dari kehidupan organisasi. Konflik mrp kenyataan hidup yg hrs dipahami & bukan ditentang.
PEMBAHASAN
A. KONFLIK DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Sedang menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia. Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan.
Perbedaan pendapat tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Oleh karena konflik bersumber pada keinginan, maka perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik. Persaingan sangat erat hubungannya denga konflik karena dalam persaingan beberapa pihak menginginkan hal yang sama tetapi hanya satu yang mungkin mendapatkannya. Persaingan tidak sama dengan konflik namun mudah menjurus kearah konflik, terutama bila ada persaingan yang menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan aturan yang disepakati. Permusuhan bukanlah konflik karena orang yang terlibat konflik bisa saja tidak memiliki rasa permusuhan. Sebaliknya orang yang saling bermusuhan bisa saja tidak berada dalam keadaan konflik. Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya. Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi kelompok.
Orang sering menganggap konflik bersumber dari tindakan dan inti persoalan , namun sebenarnya konflik sering disebabkan oleh komunikasi yang buruk.Komunikasi dapat menjadi masalah besar.Banyak persoalan dapat diselesaikan jika komunikasi berjalan lancar. Komunikasi yang buruk memperparah persoalan karena setiap orang yang terlibat dalam konflik secara tidak sadar mereka – reka motivasi buruk pihak lain.Perbedaan antara pesan yang disampaikan dan pesan yang diterima akan menimbulkan masalah komunikasi ketika konflik berlangsung. Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau perbedaan kepentingan. Yang dimaksud konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain ( Johnson,1981 ).
Kendati unsur konflik selalu terdapat dalam setiap bentuk hubungan antar pribadi, pada umumnya individu memandang konflik sebagai keadaan yang buruk dan harus dihindarkan. Konflik dipandang sebagai faktor yang akan merusak hubungan, maka harus dicegah. Namun, kini banyak orang mulai sadar bahwa rusaknya suatu hubungan lebih disebabkan oleh kegagalan memecahkan konflik secara konstruktif, adil dan memuaskan kedua belah pihak bukan oleh munculnya konflik itu sendiri. Pengelolaan konflik secara konstruktif,konflik dapat memberikan manfaat positif bagi diri kita sendiri maupun bagi hubungan kita dengan orang lain. Beberapa contoh manfaat dari konflik adalah sebagai berikut ( Johnson, 1981 ) :
- Konflik dapat membuat kita sadar bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan dalam hubungan kita dengan orang lain.
- Konflik dapat memunculkan kesadaran dan memotivasi kita untuk melakukan berbagai perubahan dalam diri kita.
- Konflik dapat memotivasi kita untuk segera memecahkan msalah yang selama ini tidak kita sadari dengan jelas.
- Konflik juga bisa membuat kehidupan menjadi lebih menarik.
- Munculnya konflik dalam ragam pendapat bisa membantu kita kearah pencapaian keputusan bersama yang lebih matang dan qualified.
- Konflik juga dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering terjadi dan muncul dalam hubungan kita dengan orang lain.
- Konflik juga dapat membuat diri kita sadar tentang dan bagaimana kita sebenarnya.
- Konflik bahkan dapat menjadi sumber hiburan.
- Konflik dapat mengakrabkan dan memperluas hubungan.
B. MENGELOLA KONFLIK ANTAR PRIBADI
Jika kita terlibat dalam suatu konflik dengan orang lain, ada hal yang harus dipertimbangkan yaitu:
a. Kepentingan pribadi kita
b. Hubungan baik dengan pihak lain

Lima gaya mengelola konflik antar pribadi, yaitu:
a. Gaya Kura-kura
- Cenderung menghindari masalah
- Cenderung menghindari orang-orang yang berpotansi timbulkan konflik
- Ada keyakinan bahwa solusi konflik hanya sia-sia
- Lebih mudah menarik diri (fisik dan psikologis) daripada menghadapinya
- Figur : baladewa.
b. Gaya ikan hiu
- Tercapainya tujuan pribadi adalah hal utama
- Hubungan dengan pihak lain tidak terlalu penting
- Konflik harys diselesaikan dengan cara satu pihak menang dan pihak lainnya kalah
- Mencari kemenangan dengan cara menyerang, mengungguli dan mengancam
- Figur : Duryudana
c. Gaya kancil
- Sangat mengutamakan hubungan
- Kurang mementingkan tujuan-tujuan pribadi
- Ingin diterima dan disukai orang lain
- Konflik harus dihindari, demi kerukunan
- Adanya keyakinan bahwa setiap konflik tidak mungkin dipecahkan tanpa merusak hubungan
- Konflik harus didamaikan bukan dipecahkan, agar hubungan tidak menjadi rusak
- Figure: puntadewa
d. Gaya rubah
- Senang mencari kompromi
- Tercapainya tujuan pribadi maupun terpeliharanya hubungan baik dengan pihak lain sama-sama penting
- Mau mengorbankan sedikit tujuan dan hubungannya dengan pihgak lain demi tercapainmya kepentingan dan kebaikan bersama
e. Gaya burung hantu
- Sangat mengutamakan tujuan pribadi sekaligus hubungannya dengan pihak lain
- Konflik merupakan masalah yang harus dicari solusinya
- Solusi konflik harus sejalan dengan tujuan pribadi lawan
- Konflik bermanfaat meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan yang terjadi antara dua pihak yang berhubungan
- Selalu berusaha mancari penyelesaian yang memuaskan kedua pihak
- Berusaha menghilangkan ketegangan dan perasaan negatif lain yang mungkin muncul dalam diri kedua belah pihak
- Figure: kresna
C. STRATEGI MENGATASI KONFLIK
Konflik dalam komunikasi perlu diatasi, maka dari itu yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perlu keterampilan untuk membedakan yang wajar dan sehat serta terampil untuk mengelolanya.
2. Menetapkan batas secara konstruktif antara yang boleh dibahas dengan yang tidak.
3. Memulai percakapan yang bermanfaat dan dapat diterima setiap pihak.
4. Mengarahkan pada batas-batas yang disepakati
5. Terampil menyatakan ketidaksetujuan tanpa ada kesan menolak gagasan pihak lain.
6. Sebaliknya, ia mampu menerima ketidaksetujuan pihak lain tanpa merasa ditolak.
7. Melihat konflik dari sudut pandang orang lain.
8. Mengarahkan keputusan pada kepuasan bersama
Contoh permasalahan :
Dalam suatu organisasi tidak mungkin berjalan dengan lancar-lancar saja. Salam suatu organisasi tentu memiliki konflik yang terjadi didalamnya sehingga memunculkan perbedaan pendapat. Misalkan dalam suatu organisasi seperti partai-partai yang ada di negeri ini. Dalam satu partai tidak mungkin tidak terjadi perbedaan pendapat dalam mengambil suatu keputusan. Perbedaan pendapat setiap orang sudah pasti terjadi, karena setiap orang mempunyai watak dan sifat yang berbeda. Dari perbedaan pendapat ini dipercayakan kepada kepala dari tiap partai untuk mengambil keputusan atau jalan tengah yang terbaik dari tiap pendapat. Mungkin untuk beberapa individu tidak sependapat dengan keputusan yang diambil oleh puhak ketua. Tetapi dalam berorganisasi keputusan yang diambil adalah demokrasi. Suara terbanyak biasanya menjadi kunci dalam pengambilan keputusan ini. Pihak ketua juga mempunyai pertimbangan dalam menganbil keputusan tersebut. Dengan strategi-strategi seperti cara diatas, diharapkan pihak ketua dapat menyelesaikan masalah tersebut secara adil, hingga setiap pihak dapat menerima keputusan tersebut.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://andrie07.wordpress.com/2009/11/25/konflik-dalam-hubungan-antar-pribadimengelola-konflik-antar-pribadi-dan-strategi-mengatasi-konflik/

Sabtu, 01 Oktober 2011

TEORI ORGANISASI UMUM - ORGANISASI

Pendahuluan
Organisasi merupakan hal yang sering kita temuib dalam kehidupan kita. Organisasi juga sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Organisasi tidak hanya ditemui di suatu lingkungan yang luas, dalam keluarga pun sebenarnya organisasi itu sudah terjalin. Namun dalam ruang lingkup yang kecil. Dalam hal ini akan dibahas poin-poin tentang petingnya organisasi. Organisasi mempunyai banyak sekali bentuk. Disini kita akan membahas bentuk organisasi yang ada beserta fungsinya. Dasar dibuatnya makalah ini agar kita mengetahui apa-apa saja yang terdapat dalam sebuah organisasi. Selain untuk membantu anda dalam mendirikan atau memimpin sebuah organisasi, mencari permasalahan yang ada dalam organisasi tersebut beserta pemecahan masalahnya. Alas an organisasi sebagai bahan makalah ini adalah sering kali kita menemukan suatu masalah yang ada di dalam organisasi, seperti pada sebuah kepemimpinan. Dari hal-hal yang kecil mengenai organisasi pun dapat berkembang menjadi masalah yang kompleks. Melihat dari kenyataan yang ada bahwa banyak sekali suatu organisasi yang berujung hokum karena ketidakadanya komunikasi yang baik dalam suatu pihak terhadap pihak lain. Hasil yang telah saya rangkum dalam makalah ini akan diberi judul tentang “ORGANISASI DAN ISI PENTING DIDALAMNYA”. Saya harap dalam makalah yang telah saya tulis ini, anda dapat mengambil kesimpulan, dalam membangun atau membentuk suatu organisasi banyak hal-hal yang perlu diperhatikan.
• Manfaat :
1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

• Tujuan :
Tujuan dapat membantu memotivasi anggota dengan mengkomunikasikan apa organisasi ini berjuang untuk serta menyediakan dasar mengakui prestasi dan keberhasilan.
Landasan Teori
Organisasi adalah suatu bentuk kerja sama yang diperankan dua orang atau lebih dengan mempunyai visi, misi dan tujuan untuk dicapai bersama. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur. Organisasi tentu memiliki arti pentingnya masing-masing, yaitu :
• Manajemen & Organisasi
Organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan
• Manajemen & Tata Kerja Manajemen
Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan
• Tata kerja
Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
• Manajemen, Organisasi & Tata kerja
• Manajemen
Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
• Organisasi
Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokan
• Tata Kerja
Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien
Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu organisasi dalam arti statis dan organisasi dalam arti dinamis. Terdapat hubungan yang erat antara manajemen, organisai dan metode (tata kerja). Manajemen, organisai dan tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien.
Ciri-ciri, Unsur dan Teori Organisasi :
Ciri-ciri Organisasi Modern :
• Organisasi bertambah besar
• Pengolahan data semakin cepat
• Penggunaan staf lebih intensif
• Kecendrungan spesialisasi
• Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
• Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
Unsur-unsur Organisasi :
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Teori Organisasi
• Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
a. Teori Birokrasi
b. Teori Administrasi
c. Manajemen Ilmiah
• Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi) Menekenakan pentingnya aspek psikologis & sosial karyawan
• Teori Organisasi Modern Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan
• Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu orang- orang, kerjasama dan tujuan bersama-sama . Ketiga ketiga unsur tersebut saling berhubungan
dan merupakan satu kesatuan
• Dari berbagai macam teori organisasi yang dikemukakan oleh para ahli, tiada satupun yang memiliki kebenaran mutlak
• Antara berbagai macam teori organisasi tersebut saling isi dan saling melengkapi.
Memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi. Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
1. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
2. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
3. Proses pengambilan keputusan cepat.
4. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas. Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
1. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
2. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
1. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
2. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
3. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
4. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
5. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
6. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
7. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
1. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
2. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
3. Kesatuan komando berkurang.
4. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
1. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
2. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
3. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
4. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
1. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
2. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
3. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.

4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
1. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
2. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
3. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
1. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
2. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
3. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
5. Lini Dan Staf
Staf tugasnya memberi layanan dan nasehat kepada manajer dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Staf didalam melaksanakan fungsinya tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama perusahaan atau organisasi. Tugas yang dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu organisasi atau perusahaan. Dalam pengetatan yang harus dibuat oleh organisasi dalam saat yang kritis ditentukan oleh pilihan terhadap departemen lini atau staff ini tergantung dari situasi yang dihadapi. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
1. Pengetahuan yang luas tempat diamana dia bekerja
2. Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
3. Punya semangat kerja sama yang ramah
4. Kestabilan emosi dan tingkat laku yang sopan.
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimis
Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi. Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah biaya administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan, tanggung jawab serta akuntabilitas.
Wewenang lini ( Lini Authority )
Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
Tipe-tipe yang ada dalam organisasi :
1. Piramida Mendatar (Flat)‏
Ciri – ciri :
• Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
• Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
• Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
Tipe Organisasi Piramida Terbalik Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi – organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga – lembaga penelitian, lembaga – lembaga pendidikan.
2. Piramida terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabata pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Tipe Kerucut
Ciri – ciri organisasi dari tipe kerucut :
• Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
• Rentang kendali sempit.
• Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
• Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
• Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi
Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi :
1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional & Staff
6. Bentuk Organisasi Lini & Staff
Struktur atau Skema Organisasi
Struktur / bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan & saluran wewenang & tanggung jawab yang ada dalam organisasi
Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang (authority) , dan tanggung jawab (Responsbility), yang ada dalam suatu organisasi.
Pembahasan
Dari sekian banyak organisasi yang ada di Indonesia, dapat kita ambil contoh kecil dari organisasi tersebut. Tidak terfikir untuk membahas suatu organisasi besar yang begitu luas cakupannya. Untuk organisasi yang masih sesimple inipun kadang kita mengabaikan jalannya organisasi tersebut. Seperti organisasi yang ada di sekolah atau yang disebut dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).
Organisasi : adalah suatu bentuk kerja sama yang diperankan dua orang atau lebih dengan mempunyai visi, misi dan tujuan untuk dicapai bersama
Siswa : adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Intra : adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
Sekolah : adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
Secara Organisasi OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
Secara fungsional Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
Secara Sistem apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
a. berorient asi pada tujuan.
b. memiliki susunan kehidupan kelompok
c. memiliki sejumlah peranan.
d. terkoordinasi dan
e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.
Peranan :
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan.
Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
1. Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.
2. Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.
3. Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.
Syarat-syarat untuk menjadi bagian dari OSIS
a. memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman-teman siswa.
b. memiliki bakat sebagai pemimpin siswa.
c. memiliki kemauan dan inisiatif yang tinggi, kemampuan, dan pengetahuan memadai, sehingga pelajaranya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS; dan
d. dicalonkan oleh perwakilan kelas.
e. khusus untuk ketua OSIS SMA, ditambah persyarata
1. mempunyai kemampuan berpikir yang jernih;
2. mengenal wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya; dan
3. pergaulan luas, lues, dan berdisiplin tinggi.

Masalah-masalah yang timbul dalam OSIS
Dalam suatu organisasi tentu mempunyai masalah-masalah yang sering timbul. Salah satu masalah yang paling sering timbul adalah perbedaan pendapat dalam merembukkan suatu keputusan atau pengambilan keputusan. Emosi yang sering timbul pada remaja berpengaruh pada suatu pengambilan keputusan. Sering kali siswa berbeda pendapat. Ketika para siswa mengadakan rapat untuk mengadakan suatu acara, masing-masing anggota tentu memiliki pendapat yang berbeda. Disinilah seni dari sebuah organisasi. Karena manusia memiliki watak yang berbeda, karena itulah tidak semua siswa dapat menerima segala bentuk pendapat yang dilontarkan oleh anggota lain.
Disinilah tugas ketua OSIS untuk dapat mengambil jalan tengah dari keputusan tersebut. Dan bila ketua OSIS tersebut mampu menguasai situasi, tentu perbedaan pendapat dapat teratasi. Dalam pemilihan ketua OSIS tentu sudah berdasarkan orang-orang yang dapat dipercaya untuk memimpin. Kadang kala sering kita memilih seorang ketua tidak berdasarkan hal-hal yang diperlukan oleh seorang pemimpin. Sehingga menimbulkan presepsi yang berbeda dari tiap siswa. Dn disinilah seorang ketua mampu untuk menanggapi presepsi tersebut. Mampu berjiwa besar dalam menghadapi segala lontaran yang dikeluarkan oleh para anggota.
Cara Mengatasi Masalah dalam OSIS
• Dapat menerima pendapat dari berbagai anggota ataupun siswa lainnya dan mempertimbangkan dengan benar.
• Mampu mengendalikan emosi dan dapat menerima protes dalam segala bentuk
• Bertindak tidak memihak
• Merembukkan dengan semua anggota dalam mengambil sebuah keputusan
Manfaat Dari OSIS
• Melatih siswa untuk bertanggung jawab dalam kepemimpinan
• Kedisiplinan sehingga menjadi manfaat di kemudian kelak
• Tertib didalam kehidupan bermasyarakat
• Mempertebal ketaqwaan tehadap Tuhan Yang Maha Esa;
• Menjaga dan menciptakan sekolah sebagai Wiyatamandala (lingkungan pendidikan)agar terhindar dari usaha dan pengaruh yang bertentangan dengan tujuan pendidkan nasional sehingga terciptanya suasana kehidupan belajar mengajar yang efektif dan efisien, serta tertanamnya rasa hormat dan cinta terhadap orang tua, guru, dan almamater dikalangan siswa.
• Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa, agar menjujung tinggi kebudayaan nasional dan mampu menjaring pengaruh kebudayaan yang datang dari luar yang bertentangan dengan kepribadian Indonesia.
• Meningkatkan persepsi, apresiasi, dan kreasi seni dalam rangka tercapainya keselarasan, dan keseimbangan antara kehidupan lahiriah dan kepuasan batiniah serta menumbuhkan rasa indah dan halus sebagai dasar pembentukan kepribadian dan budi pekerti luhur.
• Menumbuhkan dan membina sikap berbangsa dan bernegara.
• Meneruskan dan mengembangkan semangat, serta nilai-nilai 45; dan
• Meningkatkan kesegaran jasmani dan daya kreasi guna tercapainya keseimbangan antara pertumbuhan jasmani dan rohani.

KESIMPULAN
Organisasi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Karena melatih tanggung jawab kita terhadap suatu komitmen. Tetapi disetiap berorganisasi tentu memiliki masalah. Dari organisasi ini kita dapat mengetahui cara menghadapi masalah tersebut. Hal ini akan kembali pada definisi dari organisasi tersebut yaitu untuk mencapai tujuan bersama.

DAFTAR ISI
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://muhammadyusuf91.blogspot.com/2009/10/tujuan-organisasi.html
http://suryantara.wordpress.com/2007/12/08/definisi-dan-manfaat-organisasi/
http://luffybersahabat.blog.com/2011/01/19/tujuan-organisasi/
http://smpn3mandalawangi.wordpress.com/kesiswaan/osis/
http://sman3pwt.sch.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=7