Minggu, 30 Oktober 2011

KONFLIK DALAM BERORGANISASI

PENDAHULUAN
Organisasi adalah suatu bentuk kerja sama yang diperankan dua orang atau lebih dengan mempunyai visi, misi dan tujuan untuk dicapai bersama. Namun dalam sebuah organisasi tidak mungkin tidak terjadi suatu konflik. Entah itu konflik intra personal, antar personal, antar kelompok, atau antar organisasi. Tetapi tidak seharusnya dari konflik tersebut timbul perpecahan didalam organisasi tersebut, melainkan dengan adanya konflik tersebut, para pihak organisasi dapat intropeksi diri agar tidak terjadi kembali kesalah tersebut.
Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas Konflik Organisasi Antar Personal yang sering kali kita temui disetiap organisasi. Bagaimana agar konflik dalam organisasi tersebut dapat diselesaikan dengan cara bermusyawarah agar tidak memperkeruh suasana. Saya harap dengan ditulisnya makalah ini, dapat membantu mencari solusi dalam memecahkan konflik yang ada diorganisasi.
LANDASAN TEORI
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.
1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
8. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).
9. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
10. Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda (Devito, 1995:381)
Faktor penyebab konflik
• Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
• Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
• Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
• Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
• meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
• Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
• Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik.
• Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
• Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
Tingkatan konflik :
• Konflik intra perorangan
Konflik ini muncul dlm diri seorang individu dgn pemikirannya sendiri
• Konflik antar perorangan
Terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih, biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat & perilaku setiap orang dlm organisasi.
• Konflik antar kelompok
Terjadi apabila diantara unit-unit kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain, pertentangan ini bila berlarut-larut akan membuat koordinasi & integrasi kegiatan menjadi terkendala/mengalami kesulitan.
• Konflik antar keorganisasia
Konflik bisa juga terjadi antara organisasi yg satu dengan yg lain, karena adanya ketidakcocokan suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi
Sebab-sebab konflik :
 Persaingan terhadap sumber-sumber daya yg langka
 Ketergantungan tugas (interdependence)
 Kekaburan batas-batas bidang kerja
 Kriteria kinerja yg tidak sesuai
 Perbedaan-perbedaan Tujuan & Prioritas
Situasi-situasi konflik dalam organisasi :
 Tipe-tipe Situasi Konflik
1. KONFLIK VERTIKAL, konflik terjadi antara atasan & bawahan
2. KONFLIK HORIZONTAL, terjadi antara sesama karyawan atau kelompok yg berada pd hierarkhi yg sama
3. KONFLIK GARIS STAFF, bila konflik terjadi antara staf pada bidang tertentu.
4. KONFLIK PERANAN, terjadi bila komunikasi antar anggota tidak kompetibel bagi pemegang peranan.
 Fase-fase Konflik
1. FASE KLASIK, konflik bisa muncul tapi bersifat sementara & hrs diselesaikan fihak manajemen.
2. FASE HUB. ANTAR MANUSIA, konflik itu ada tapi bisa dihindari & perlu di atasi
3. FASE KONTEMPORER, konflik adl hal yg tak dpt dihindari dari kehidupan organisasi. Konflik mrp kenyataan hidup yg hrs dipahami & bukan ditentang.
PEMBAHASAN
A. KONFLIK DALAM HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Sedang menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia. Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan.
Perbedaan pendapat tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Oleh karena konflik bersumber pada keinginan, maka perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik. Persaingan sangat erat hubungannya denga konflik karena dalam persaingan beberapa pihak menginginkan hal yang sama tetapi hanya satu yang mungkin mendapatkannya. Persaingan tidak sama dengan konflik namun mudah menjurus kearah konflik, terutama bila ada persaingan yang menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan aturan yang disepakati. Permusuhan bukanlah konflik karena orang yang terlibat konflik bisa saja tidak memiliki rasa permusuhan. Sebaliknya orang yang saling bermusuhan bisa saja tidak berada dalam keadaan konflik. Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya. Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi kelompok.
Orang sering menganggap konflik bersumber dari tindakan dan inti persoalan , namun sebenarnya konflik sering disebabkan oleh komunikasi yang buruk.Komunikasi dapat menjadi masalah besar.Banyak persoalan dapat diselesaikan jika komunikasi berjalan lancar. Komunikasi yang buruk memperparah persoalan karena setiap orang yang terlibat dalam konflik secara tidak sadar mereka – reka motivasi buruk pihak lain.Perbedaan antara pesan yang disampaikan dan pesan yang diterima akan menimbulkan masalah komunikasi ketika konflik berlangsung. Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau perbedaan kepentingan. Yang dimaksud konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain ( Johnson,1981 ).
Kendati unsur konflik selalu terdapat dalam setiap bentuk hubungan antar pribadi, pada umumnya individu memandang konflik sebagai keadaan yang buruk dan harus dihindarkan. Konflik dipandang sebagai faktor yang akan merusak hubungan, maka harus dicegah. Namun, kini banyak orang mulai sadar bahwa rusaknya suatu hubungan lebih disebabkan oleh kegagalan memecahkan konflik secara konstruktif, adil dan memuaskan kedua belah pihak bukan oleh munculnya konflik itu sendiri. Pengelolaan konflik secara konstruktif,konflik dapat memberikan manfaat positif bagi diri kita sendiri maupun bagi hubungan kita dengan orang lain. Beberapa contoh manfaat dari konflik adalah sebagai berikut ( Johnson, 1981 ) :
- Konflik dapat membuat kita sadar bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan dalam hubungan kita dengan orang lain.
- Konflik dapat memunculkan kesadaran dan memotivasi kita untuk melakukan berbagai perubahan dalam diri kita.
- Konflik dapat memotivasi kita untuk segera memecahkan msalah yang selama ini tidak kita sadari dengan jelas.
- Konflik juga bisa membuat kehidupan menjadi lebih menarik.
- Munculnya konflik dalam ragam pendapat bisa membantu kita kearah pencapaian keputusan bersama yang lebih matang dan qualified.
- Konflik juga dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering terjadi dan muncul dalam hubungan kita dengan orang lain.
- Konflik juga dapat membuat diri kita sadar tentang dan bagaimana kita sebenarnya.
- Konflik bahkan dapat menjadi sumber hiburan.
- Konflik dapat mengakrabkan dan memperluas hubungan.
B. MENGELOLA KONFLIK ANTAR PRIBADI
Jika kita terlibat dalam suatu konflik dengan orang lain, ada hal yang harus dipertimbangkan yaitu:
a. Kepentingan pribadi kita
b. Hubungan baik dengan pihak lain

Lima gaya mengelola konflik antar pribadi, yaitu:
a. Gaya Kura-kura
- Cenderung menghindari masalah
- Cenderung menghindari orang-orang yang berpotansi timbulkan konflik
- Ada keyakinan bahwa solusi konflik hanya sia-sia
- Lebih mudah menarik diri (fisik dan psikologis) daripada menghadapinya
- Figur : baladewa.
b. Gaya ikan hiu
- Tercapainya tujuan pribadi adalah hal utama
- Hubungan dengan pihak lain tidak terlalu penting
- Konflik harys diselesaikan dengan cara satu pihak menang dan pihak lainnya kalah
- Mencari kemenangan dengan cara menyerang, mengungguli dan mengancam
- Figur : Duryudana
c. Gaya kancil
- Sangat mengutamakan hubungan
- Kurang mementingkan tujuan-tujuan pribadi
- Ingin diterima dan disukai orang lain
- Konflik harus dihindari, demi kerukunan
- Adanya keyakinan bahwa setiap konflik tidak mungkin dipecahkan tanpa merusak hubungan
- Konflik harus didamaikan bukan dipecahkan, agar hubungan tidak menjadi rusak
- Figure: puntadewa
d. Gaya rubah
- Senang mencari kompromi
- Tercapainya tujuan pribadi maupun terpeliharanya hubungan baik dengan pihak lain sama-sama penting
- Mau mengorbankan sedikit tujuan dan hubungannya dengan pihgak lain demi tercapainmya kepentingan dan kebaikan bersama
e. Gaya burung hantu
- Sangat mengutamakan tujuan pribadi sekaligus hubungannya dengan pihak lain
- Konflik merupakan masalah yang harus dicari solusinya
- Solusi konflik harus sejalan dengan tujuan pribadi lawan
- Konflik bermanfaat meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan yang terjadi antara dua pihak yang berhubungan
- Selalu berusaha mancari penyelesaian yang memuaskan kedua pihak
- Berusaha menghilangkan ketegangan dan perasaan negatif lain yang mungkin muncul dalam diri kedua belah pihak
- Figure: kresna
C. STRATEGI MENGATASI KONFLIK
Konflik dalam komunikasi perlu diatasi, maka dari itu yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perlu keterampilan untuk membedakan yang wajar dan sehat serta terampil untuk mengelolanya.
2. Menetapkan batas secara konstruktif antara yang boleh dibahas dengan yang tidak.
3. Memulai percakapan yang bermanfaat dan dapat diterima setiap pihak.
4. Mengarahkan pada batas-batas yang disepakati
5. Terampil menyatakan ketidaksetujuan tanpa ada kesan menolak gagasan pihak lain.
6. Sebaliknya, ia mampu menerima ketidaksetujuan pihak lain tanpa merasa ditolak.
7. Melihat konflik dari sudut pandang orang lain.
8. Mengarahkan keputusan pada kepuasan bersama
Contoh permasalahan :
Dalam suatu organisasi tidak mungkin berjalan dengan lancar-lancar saja. Salam suatu organisasi tentu memiliki konflik yang terjadi didalamnya sehingga memunculkan perbedaan pendapat. Misalkan dalam suatu organisasi seperti partai-partai yang ada di negeri ini. Dalam satu partai tidak mungkin tidak terjadi perbedaan pendapat dalam mengambil suatu keputusan. Perbedaan pendapat setiap orang sudah pasti terjadi, karena setiap orang mempunyai watak dan sifat yang berbeda. Dari perbedaan pendapat ini dipercayakan kepada kepala dari tiap partai untuk mengambil keputusan atau jalan tengah yang terbaik dari tiap pendapat. Mungkin untuk beberapa individu tidak sependapat dengan keputusan yang diambil oleh puhak ketua. Tetapi dalam berorganisasi keputusan yang diambil adalah demokrasi. Suara terbanyak biasanya menjadi kunci dalam pengambilan keputusan ini. Pihak ketua juga mempunyai pertimbangan dalam menganbil keputusan tersebut. Dengan strategi-strategi seperti cara diatas, diharapkan pihak ketua dapat menyelesaikan masalah tersebut secara adil, hingga setiap pihak dapat menerima keputusan tersebut.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://andrie07.wordpress.com/2009/11/25/konflik-dalam-hubungan-antar-pribadimengelola-konflik-antar-pribadi-dan-strategi-mengatasi-konflik/

Sabtu, 01 Oktober 2011

TEORI ORGANISASI UMUM - ORGANISASI

Pendahuluan
Organisasi merupakan hal yang sering kita temuib dalam kehidupan kita. Organisasi juga sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Organisasi tidak hanya ditemui di suatu lingkungan yang luas, dalam keluarga pun sebenarnya organisasi itu sudah terjalin. Namun dalam ruang lingkup yang kecil. Dalam hal ini akan dibahas poin-poin tentang petingnya organisasi. Organisasi mempunyai banyak sekali bentuk. Disini kita akan membahas bentuk organisasi yang ada beserta fungsinya. Dasar dibuatnya makalah ini agar kita mengetahui apa-apa saja yang terdapat dalam sebuah organisasi. Selain untuk membantu anda dalam mendirikan atau memimpin sebuah organisasi, mencari permasalahan yang ada dalam organisasi tersebut beserta pemecahan masalahnya. Alas an organisasi sebagai bahan makalah ini adalah sering kali kita menemukan suatu masalah yang ada di dalam organisasi, seperti pada sebuah kepemimpinan. Dari hal-hal yang kecil mengenai organisasi pun dapat berkembang menjadi masalah yang kompleks. Melihat dari kenyataan yang ada bahwa banyak sekali suatu organisasi yang berujung hokum karena ketidakadanya komunikasi yang baik dalam suatu pihak terhadap pihak lain. Hasil yang telah saya rangkum dalam makalah ini akan diberi judul tentang “ORGANISASI DAN ISI PENTING DIDALAMNYA”. Saya harap dalam makalah yang telah saya tulis ini, anda dapat mengambil kesimpulan, dalam membangun atau membentuk suatu organisasi banyak hal-hal yang perlu diperhatikan.
• Manfaat :
1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

• Tujuan :
Tujuan dapat membantu memotivasi anggota dengan mengkomunikasikan apa organisasi ini berjuang untuk serta menyediakan dasar mengakui prestasi dan keberhasilan.
Landasan Teori
Organisasi adalah suatu bentuk kerja sama yang diperankan dua orang atau lebih dengan mempunyai visi, misi dan tujuan untuk dicapai bersama. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur. Organisasi tentu memiliki arti pentingnya masing-masing, yaitu :
• Manajemen & Organisasi
Organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan
• Manajemen & Tata Kerja Manajemen
Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan
• Tata kerja
Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
• Manajemen, Organisasi & Tata kerja
• Manajemen
Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
• Organisasi
Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokan
• Tata Kerja
Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien
Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu organisasi dalam arti statis dan organisasi dalam arti dinamis. Terdapat hubungan yang erat antara manajemen, organisai dan metode (tata kerja). Manajemen, organisai dan tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien.
Ciri-ciri, Unsur dan Teori Organisasi :
Ciri-ciri Organisasi Modern :
• Organisasi bertambah besar
• Pengolahan data semakin cepat
• Penggunaan staf lebih intensif
• Kecendrungan spesialisasi
• Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
• Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
Unsur-unsur Organisasi :
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Teori Organisasi
• Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
a. Teori Birokrasi
b. Teori Administrasi
c. Manajemen Ilmiah
• Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi) Menekenakan pentingnya aspek psikologis & sosial karyawan
• Teori Organisasi Modern Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan
• Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu orang- orang, kerjasama dan tujuan bersama-sama . Ketiga ketiga unsur tersebut saling berhubungan
dan merupakan satu kesatuan
• Dari berbagai macam teori organisasi yang dikemukakan oleh para ahli, tiada satupun yang memiliki kebenaran mutlak
• Antara berbagai macam teori organisasi tersebut saling isi dan saling melengkapi.
Memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi. Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
1. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
2. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
3. Proses pengambilan keputusan cepat.
4. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas. Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
1. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
2. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
1. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
2. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
3. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
4. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
5. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
6. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
7. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
1. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
2. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
3. Kesatuan komando berkurang.
4. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
1. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
2. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
3. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
4. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
1. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
2. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
3. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.

4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
1. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
2. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
3. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
1. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
2. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
3. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
5. Lini Dan Staf
Staf tugasnya memberi layanan dan nasehat kepada manajer dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Staf didalam melaksanakan fungsinya tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama perusahaan atau organisasi. Tugas yang dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu organisasi atau perusahaan. Dalam pengetatan yang harus dibuat oleh organisasi dalam saat yang kritis ditentukan oleh pilihan terhadap departemen lini atau staff ini tergantung dari situasi yang dihadapi. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
1. Pengetahuan yang luas tempat diamana dia bekerja
2. Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
3. Punya semangat kerja sama yang ramah
4. Kestabilan emosi dan tingkat laku yang sopan.
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimis
Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi. Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah biaya administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan, tanggung jawab serta akuntabilitas.
Wewenang lini ( Lini Authority )
Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
Tipe-tipe yang ada dalam organisasi :
1. Piramida Mendatar (Flat)‏
Ciri – ciri :
• Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
• Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
• Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
Tipe Organisasi Piramida Terbalik Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi – organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga – lembaga penelitian, lembaga – lembaga pendidikan.
2. Piramida terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabata pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Tipe Kerucut
Ciri – ciri organisasi dari tipe kerucut :
• Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
• Rentang kendali sempit.
• Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
• Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
• Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi
Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi :
1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional & Staff
6. Bentuk Organisasi Lini & Staff
Struktur atau Skema Organisasi
Struktur / bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan & saluran wewenang & tanggung jawab yang ada dalam organisasi
Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang (authority) , dan tanggung jawab (Responsbility), yang ada dalam suatu organisasi.
Pembahasan
Dari sekian banyak organisasi yang ada di Indonesia, dapat kita ambil contoh kecil dari organisasi tersebut. Tidak terfikir untuk membahas suatu organisasi besar yang begitu luas cakupannya. Untuk organisasi yang masih sesimple inipun kadang kita mengabaikan jalannya organisasi tersebut. Seperti organisasi yang ada di sekolah atau yang disebut dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).
Organisasi : adalah suatu bentuk kerja sama yang diperankan dua orang atau lebih dengan mempunyai visi, misi dan tujuan untuk dicapai bersama
Siswa : adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Intra : adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
Sekolah : adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
Secara Organisasi OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
Secara fungsional Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
Secara Sistem apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
a. berorient asi pada tujuan.
b. memiliki susunan kehidupan kelompok
c. memiliki sejumlah peranan.
d. terkoordinasi dan
e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.
Peranan :
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan.
Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
1. Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.
2. Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.
3. Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.
Syarat-syarat untuk menjadi bagian dari OSIS
a. memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman-teman siswa.
b. memiliki bakat sebagai pemimpin siswa.
c. memiliki kemauan dan inisiatif yang tinggi, kemampuan, dan pengetahuan memadai, sehingga pelajaranya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS; dan
d. dicalonkan oleh perwakilan kelas.
e. khusus untuk ketua OSIS SMA, ditambah persyarata
1. mempunyai kemampuan berpikir yang jernih;
2. mengenal wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya; dan
3. pergaulan luas, lues, dan berdisiplin tinggi.

Masalah-masalah yang timbul dalam OSIS
Dalam suatu organisasi tentu mempunyai masalah-masalah yang sering timbul. Salah satu masalah yang paling sering timbul adalah perbedaan pendapat dalam merembukkan suatu keputusan atau pengambilan keputusan. Emosi yang sering timbul pada remaja berpengaruh pada suatu pengambilan keputusan. Sering kali siswa berbeda pendapat. Ketika para siswa mengadakan rapat untuk mengadakan suatu acara, masing-masing anggota tentu memiliki pendapat yang berbeda. Disinilah seni dari sebuah organisasi. Karena manusia memiliki watak yang berbeda, karena itulah tidak semua siswa dapat menerima segala bentuk pendapat yang dilontarkan oleh anggota lain.
Disinilah tugas ketua OSIS untuk dapat mengambil jalan tengah dari keputusan tersebut. Dan bila ketua OSIS tersebut mampu menguasai situasi, tentu perbedaan pendapat dapat teratasi. Dalam pemilihan ketua OSIS tentu sudah berdasarkan orang-orang yang dapat dipercaya untuk memimpin. Kadang kala sering kita memilih seorang ketua tidak berdasarkan hal-hal yang diperlukan oleh seorang pemimpin. Sehingga menimbulkan presepsi yang berbeda dari tiap siswa. Dn disinilah seorang ketua mampu untuk menanggapi presepsi tersebut. Mampu berjiwa besar dalam menghadapi segala lontaran yang dikeluarkan oleh para anggota.
Cara Mengatasi Masalah dalam OSIS
• Dapat menerima pendapat dari berbagai anggota ataupun siswa lainnya dan mempertimbangkan dengan benar.
• Mampu mengendalikan emosi dan dapat menerima protes dalam segala bentuk
• Bertindak tidak memihak
• Merembukkan dengan semua anggota dalam mengambil sebuah keputusan
Manfaat Dari OSIS
• Melatih siswa untuk bertanggung jawab dalam kepemimpinan
• Kedisiplinan sehingga menjadi manfaat di kemudian kelak
• Tertib didalam kehidupan bermasyarakat
• Mempertebal ketaqwaan tehadap Tuhan Yang Maha Esa;
• Menjaga dan menciptakan sekolah sebagai Wiyatamandala (lingkungan pendidikan)agar terhindar dari usaha dan pengaruh yang bertentangan dengan tujuan pendidkan nasional sehingga terciptanya suasana kehidupan belajar mengajar yang efektif dan efisien, serta tertanamnya rasa hormat dan cinta terhadap orang tua, guru, dan almamater dikalangan siswa.
• Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa, agar menjujung tinggi kebudayaan nasional dan mampu menjaring pengaruh kebudayaan yang datang dari luar yang bertentangan dengan kepribadian Indonesia.
• Meningkatkan persepsi, apresiasi, dan kreasi seni dalam rangka tercapainya keselarasan, dan keseimbangan antara kehidupan lahiriah dan kepuasan batiniah serta menumbuhkan rasa indah dan halus sebagai dasar pembentukan kepribadian dan budi pekerti luhur.
• Menumbuhkan dan membina sikap berbangsa dan bernegara.
• Meneruskan dan mengembangkan semangat, serta nilai-nilai 45; dan
• Meningkatkan kesegaran jasmani dan daya kreasi guna tercapainya keseimbangan antara pertumbuhan jasmani dan rohani.

KESIMPULAN
Organisasi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Karena melatih tanggung jawab kita terhadap suatu komitmen. Tetapi disetiap berorganisasi tentu memiliki masalah. Dari organisasi ini kita dapat mengetahui cara menghadapi masalah tersebut. Hal ini akan kembali pada definisi dari organisasi tersebut yaitu untuk mencapai tujuan bersama.

DAFTAR ISI
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://muhammadyusuf91.blogspot.com/2009/10/tujuan-organisasi.html
http://suryantara.wordpress.com/2007/12/08/definisi-dan-manfaat-organisasi/
http://luffybersahabat.blog.com/2011/01/19/tujuan-organisasi/
http://smpn3mandalawangi.wordpress.com/kesiswaan/osis/
http://sman3pwt.sch.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=7