PENDERITAAN YANG BERSIFAT PSIKIS …
Penderitaan berasal dari bahasa sansekerta dhara, Derita artinya menanggung atau merasakansesuatu yang tidak menyenangkan. Siksaan dapat diartikan sebagaisiksaan badan ataupun rohani. Contoh siksaan yang bersifat psikis :
1.Kebimbangan
Kebimbangan biasa diartikan bingung atau hal lainnya. Bingung dalam menentukan suatu pilihan. Apabila kita berhasil menentukan pilihan yang tepat, akan berdampak baik pul untuk kedepannya. Dan sebaliknya, bila kita salah menentukan pilihan, maka akan membuat kita terpuruk dimasa depan. Tapi tentunya disetip pilihan pasti ada baik-buruknya. Untuk itu, dalam menentukan suatu pilihan sudah dipikirkan dampak positif dan dampak negativnya.
2.Kesepian
Kesepian merupakan pengalaman yang menyakitkan, dan dapat menjangkiti hati setiap orang tanpa kenal usia, golongan, bahkan tingkat kerohanian seseorang. Orang yang mengalami kesepian, akan merasakan kekosongan jiwa sehingga sulit berkomunikasi dengan orang lain. Berbagai perasaan sedih, putus asa, gelisah, kuatir, dan keinginan untuk dikasihi atau disayangi begitu kuat menyelimuti hati seseorang yang dilanda kesepian. Sebagai akibatnya, seseorang yang kesepian akan merasa "sendiri" meski berada di tengah-tengah keramaian banyak orang. Lebih parah lagi, ia dapat merasa diri ditolak dan ditinggalkan.
Perasaan ditolak tersebut dapat berlanjut sehingga lahir perasaan tidak berharga (social loneliness). Dan usaha orang untuk mengatasi perasaan "tidak berhagrga" ini, dilakukannya dengan menyibukkan diri dalam berbagai pertemuan atau kegiatan misalnya, atau malah terjerumus ke dalam prostitusi (perek), minum-minuman keras, obat-obat bius, ganja, narkotika, shabu-shabu, dan bahan-bahan lain yang sejenisnya.
3.Ketakutan
Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.
Ketakutan harus dibedakan dari kondisi emosi lain, yaitu kegelisahan, yang umumnya terjadi tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindarkan.
Perlu dicatat bahwa ketakutan selalu terkait dengan peristiwa di masa datang, seperti memburuknya suatu kondisi, atau terus terjadinya suatu keadaan yang tidak dapat diterima. Dalam sebuah artikel numerologi, sifat takut adalah dasar. Orang yang bernomor dengan inisial B, K, T memiliki sifat dasar takut dan cenderung khawatir atau cemas terhadap segala hal . Di lain pihak orang dengan sifat dasar 2 ( takut , khawatir, cemas ) tidak menyukai perubahan dan rasa takutnya bisa merusak keadaan yang telah ada .
Bahaya kekhawatiran adalah pandangan terhadap keadaan dan persepsi yang tidak ia sukai harus ia ikuti. Di lain pihak, sudah tidak ada kemampuan karena usia dan kelemahan kecuali dengan dukungan dan bantuan orang lain dan pihak lain. Rasa takut harus diatasi dengan menjalin dukungan dan hubungan, diplomasi dengan pihak pihak yang dipercaya dan dibutuhkan. Membangun sebuah struktur kemampuan dan manajemen antisipasi juga membangun sebuah struktur perisai.
Ketakutan dapat diatasi dengan teknologi dan ilmu pasti. Kecepatan mobil sudah bisa diprediksi kekuatannya dengan perhitungan disain mobil yang akurat dan tepat. Halilintar dan Jet Coaster di tempat wisata telah terhitung dengan matang sehingga menjamin tidak ada korban. Yang menarik adalah rasa takut yang ditimbulkan oleh ketakutan menaiki gondola atau kereta gantung dan ketakutan atas adanya ancaman harimau itu sama. Ketakutan akan krisis ekonomi dan ketakutan atas jatuh dari ketinggian adalah hal yang sama.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketakutan
http://www.oocities.org/gkiamb/kesepian.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar