Senin, 23 April 2012

TUGAS 3

Nama : Alfina Octora
NPM : 10110547
Kelas : 2KA26
A. Pengertian pendapatan dan kosep pendapatan.
Pendapatan adalah imbalan dari penyerahan barang atau jasa yang disebut juga dengan penjualan”. Dari pengertian diatas, pendapatan terdiri dari beberapa komponen yaitu pendapatan operasional dan non operasional.
• Pendapatan operasional
Pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar diterima.
• Pendapatan non operasional
Pendapatan non opersional adalah pendapatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha bank, misalnya penyewaan gedung.
Konsep pendapatan
1. Produk Nasional Netto (Net National Produk=NNP)
Produk nasional Netto adalah nilai netto dari pada output total, dikurangi penyusutan persediaan kapital bersangkutan. Jadi output nasional netto adalah GNP-Penyusutan.
2. Pendapatan Nasional (National Income = NI)
Pendapatan Nasional adalah pendapatan total yang diperoleh semua faktor produksi tenaga kerja, capital, tanah dan sebagainya. Pendapatan nasional juga merupakan alat pengukur netto, yang sama dengan produk national netto dikurangi pajak tidak langsung perusahaan. Pajak tak langsung ini harus dikurangkan karena pajak seperti itu bukan pendapatan yang diperoleh suatu faktor produksi. NI merupakan suatu alat pengukur produksi netto yang sangat baik, karena konsep ini tidak terpengaruh oleh bahan pajak tak langsung. Apabila pajak penjualan dinaikkan maka GNP dan NNP akan naik, walaupun produksi rill tidak bertambah. Konsep pendapatan nasional adalah indikator terbaik dalam memperbandingkan tingkat pendapatan relatif antara negara-negara. Dewasa ini, GNP alat pengukur pokok, karena konsep ini adalah yang paling erat bertalian dengan volume produksi fisik dan dengan demikian penaksirannya dapat lebih objektif. GNP tidak memerlukan taksiran penyusutan yang seksama, suatu hal yang telah memusingkan para akuntan dan ahli ekonomi.
3. Pendapatan Perorangan (Personal Income)
Adalah pendapatan total yang diterima oleh dunia rumah tangga dari semua sumber. Pendapatan perorangan dapat di hitung dari pendapatan nasional dengan mengurangkan tiga unsur pendapatan nasional yang tidak sampai ketangan dunia rumah tangga yaitu laba perusahaan yang tidak dibagikan, pajak laba, Iuran jaminan sosial. Transfer payment bukan merupakan bahagian dari Pendapatan Nasional karena transfer tersebut bukan suatu hasil yang timbul dari produksi, tetapi harus ditambahkan pada pendapatan perorangan karena merupakan pembayaran yang tersedia bagi rumah tangga sebagai suatu bentuk pendapatan.
4. Disposable Personal Income (Yd).
Yaitu pendapatan perorangan setelah dikurangi dengan pajak perorangan (personal tax), dan merupakan pendapatan yang tersedia bagi rumah tangga untuk dibelanjakan untuk dikonsumsi atau untuk ditabung. GNP Potensil dan Aktuil. Kita telah bicarakan alat pengukur output dan pendapatan aktuil. Hal yang tidak kalah penting juga adalah tingkat GNP Potensil atau Full Employment. Output potensil adalah output yang dapat dihasilkan jika semua tenaga kerja dipekerjakan dan kapasitas produksi dipergunakan sepenuhnya, Perlu diingat bahwa yang disebut Full Employment ti¬dak berarti Employment 100%. Tetapi apabila 96%-97% dari seluruh angkatan kerja sudah dipekerjakan dan apabila pabrik-pabrik pada umumnya sudah bekerja dengan 90-95% kapasitas, maka pada umumnya perekonomian yang bersangkutan berada dalam keadaan Full Employment dan penggunaan kapasitas penuh. Kemakmuran (Prosperity) haruslah dinilai menurut hubungan antara GNP aktuil dan GNP potensil. Jika para pemakai akhir seperti Konsumen, Investor dan Pemerintah seluruhnya tidak membelanjakan jumlah yang cukup untuk membeli output yang dapat dihasilkan oleh perekonomian dalam keadaan full employment, maka output aktuil akan berkurang dibawah tingkat output potensil. Jika para pekerja akan diberhentikan dan akan terdapat kelebihan kapasitas. Dengan demikian, pada hakekatnya, alat pengukur pokok mengenai tingkat keparahan sesuatu depresi ekonomi adalah besarnya celah (gap) antara GNP aktuil dan GNP potensil. Penggunaan GNP GNP terdiri dari 4 komponen pokok, yang digolongkan menurut macam penggunaan output :
• Konsumsi (C)
Pendapatan yang diperoleh anggota masyarakat akan digunakan sebagian untuk konsumsi dan sebahagian lagi untuk ditabung. Tabungan merupakan sisa atau bahagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk kon¬sumsi. Dalam perkembangannya sejak tahun 1929 pengeluaran konsumsi ada 3 macam :
a. Pembelian barang awet (durable gods).
b. Barang tidak awet (non durable gods)
c. Jasa.
Pada waktu pendapatan sedang berkurang dan dalam keadaan pengangguran sedang, pembelian barang awet dapat ditangguhkan. Tetapi pembelian barang-barang kebutuhan seperti pangan, sewa, rente dan jasa dokter tidak dapat ditangguhkan bahkan kalau tidak ada pendapatan maka akan digunakan tabungan dimasa lampau.
• Investasi ( I ).
Output suatu bangsa tidak seluruhnya digunakan untuk kebutuhan konsumen, tetapi sebahagian digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan peralatan kapital perekonomian yang bersangkutan. Suatu bangsa dapat memperbesar potensi produksinya dengan cara menggunakan sebahagian sumber-sumbernya untuk menghasilkan unit-unit produksi lain. Tindakan yang menghasilkan barang-barang kapital, bersama dengan keahlian tenaga kerja dan kemajuan tehnologi dapat memperbesar produksi dan meningkatkan taraf hidup rakyat. Sebagai kategori dari pada GNP, Investasi adalah bahagian dari pada output sekarang yang diwujudkan dalam bentuk penambahan kepada atau penggantian alat-alat produk¬si rill. Investasi bruto total (total gross investment) digunakan untuk 2 tujuan, Untuk mengganti peralatan kapital yang sudah aus/rusak dan timbulnya metode-metode baru yang menyebabkan usangnya metode-metode produksi yang lama. Untuk menambah kapital stock yang ada. Investasi netto adalah sama dengan investasi bruto dikurangi penyusutan. Dalam neraca GNP, Investasi terdiri dari 3 kategori pokok: a. Investasi tetap perusahaan (business Fixed Investment) yang dilakukan oleh dunia perusahaan untuk barang kapital awet seperti mesin, bangunan pabrik, kantor dan gudang. b. Bangunan rumah tempat tinggal (Residential Construction) seperti rumah tinggal atau rumah petak untuk ditempati sendiri atau untuk disewa. c. Perubahan persediaan perusahaan (Change in business Inventory) adalah bahagian dari output yang diserap oleh perusahaan sebagai pertambahan kepada persediaan barang jadi, barang setengah jadi dan bahan-bahan mentah. Output akhir meliputi output yang dijual kepada pemakai akhir dan perubahan persediaan perusahaan. Perubahan dalam pengeluaran investasi ialah yang memainkan peranan penting dalam fluktuasi-fluktuasi ekonomi. Fluktuasi dalam pengeluaran investasi itu mengakibatkan perubahan-perubahan yang besar dalam output total dan kesempatan kerja (Employment).
• Pemerintah ( G ).
Pemerintah membeli barang-barang ekonomi seperti (peluru kendali, gedung dan jasa). Pembelian barang-ba¬rang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah ini berarti menyerap output dan merupakan bahagian dari GNP. Sebahagian besar dari pengeluaran pemerintah tidak merupakan pembelian barang dan jasa tetapi merupakan trans¬fer payment, Seperti pembayaran dana pensiun, jaminan sosial, bantuan-bantuan sosial, tunjangan pembangunan dan lain-lain. Pembayaran seperti ini adalah suatu transfer pendapatan diantara para anggota masyarakat melalui pemerintah dari pembayaran pajak-pajak kepada yang memperoleh bantuan. Pembayaran transfer payment tidak merupakan pembelian output, dengan demikian tidak diperhitungkan dalam GNP. Sebahagian dari pengeluaran pemerintah pusat dan daerah digunakan untuk keperluan investasi dalam alat-alat produksi yang membantu meningkatkan kapasitas dan efisiensi perekonomian.
• Ekspor Netto (X – M) .
Ekspor barang-barang dan jasa juga merupakan suatu penggunaan akhir (Final Use) dari GNP, karena itu harus dimasukkan dalam jumlah total GNP, Suatu negara selain dia mengekspor juga mengadakan impor untuk menutup kebutuhan yang tidak cukup dihasilkan da¬lam negeri. Maka dari itu, pembelian barang-barang dan jasa yang diimpor harus kita kurangkan dari pembelian total agar jumlah total dari GNP itu benar. Dalam memperhitungkan unsur ekspor dan impor ini kita harus ambil angka nettonya yaitu ekspor dikurangi import ini disebut ekspor netto (Net Export). Arus Pendapatan Nasional Bruto kepada Konsumenya, Perusahaan dan Pemerintah. Kita telah mengetahui bahwa produksi menciptakan pendapatan yang menimbulkan pengeluaran yang selanjutnya menyebabkan timbulnya produksi. Rangkaian proses ini dinamakan arus pendapatan kegiatan ekonomi. Pendapatan Nasional Bruto (GNI) Adalah penjumlahan dari pada pendapatan bruto yang diterima oleh semua satuan-satuan ekonomi individuil yang ada dalam suatu masyarakat tertentu. Pendapatan ini tidak sama dengan pendapatan yang tersedia bagi konsumen untuk siap dibelanjakan atau untuk ditabung.
Hal ini disebabkan :
Sebagian dari pendapatan total yang diterima itu dibayarkan pajak kepada pemerintah, Perusahaan juga harus bayar pajak pendapatan. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, ia harus memupuk dana cadangan penyusutan, yang pada suatu waktu akan di investasi kembali didalam perusahaan. Dunia rumah tangga adakalanya menerima suatu penda¬patan yang tidak ada hubungannya dengan proses produksi dan oleh karena itu tidak dicakup dalam GNI yaitu transfer payment dari pemerintah. Dengan demikian jumlah total dari disposable income (Yd) yang tersedia bagi konsumen adalah : Pendapatan Nasional Bruto dikurangi pajak, dikurangi tabungan bruto perusahaan, ditambah transfer payment. Dengan kata lain jumlah total dari pendapatan nasional bruto terbagi-bagi kepada 3 bahagian atau golongan pembelanjaan dalam perekonomian : • Perusahaan → Sebagai tabungan bruto perusahaan • Pajak netto pemerintah → Jumlah total pajak yang di pungut oleh Pemerintah dikurangi dengan transfer payment yang dibayarkan. • Disposable personal income (Yd). Gross National Income (GNI), Pajak (Tx), tabungan bruto perusahaan (Sb), Transfer payment (Tr) dan Disposable personal income (Yd), maka dari uraian diatas dapat kita rumuskan secara singkat sebagai berikut : Yd = GNI – Tx + Tr Tabungan bruto perusahaan adalah bahagian dari arus pendapatan total yang ditahan oleh perusahaan setelah dibayar pajak dan deviden. Pajak Netto : Pajak total dikurangi dengan transfer payment. Pemerintah merupakan salah satu dari penerima pendapatan nasional bruto. Pendapatan nasional bruto yang mengalir ke tangan pemerintah pusat dan daerah dalam fee untuk pajak. Pengeluaran, dan GNI Pendapatan yang tercipta dalam proses produksi pada akhirnya terbagi menjadi 3 kategori pokok : • Disposable personal income • Tabungan bruto perusahaan • Pajak netto Pemeliharaan produksi juga tergantung pada caranya ketiga golongan yaitu Konsumen, Investor dan Pemerintah, memilih penggunaan pendapatan mereka. Perubahan yang terjadi dalam hubungan antara pengeluaran dan pendapatan inilah yang menyebabkan timbulnya keadaan depressi dan inflasi. Seandainya perbandingan antara pengeluaran dan pendapatan tiap golongan itu tetap sama atau seandainya perubahan perbandingan pengeluaran dan pendapatan suatu golongan selalu diimbangi oleh perubahan sebaliknya dalam pola pengeluaran golongan lain, maka fluktuasi ekonomi tentu tidak terjadi. Akan tetapi kenyataan menunjukan bahwa pola pengeluaran itu se¬lalu berubah-ubah, terutama pengeluaran investasi yang cenderung untuk mudah berubah-ubah, hal mana mengakibatkan ketidakstabilan Produksi, pendapatan dan employment.
B. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Terdapat 3 Metode dalam Perhitungan Pendapatan Nasional :
1. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi (PDB/PGNP) merupakan pendapatan yang berasal dari penggunaan factor-faktor produksi untuk menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini memiliki kelemahan yaitu munculnya double counting atau penghitungan ganda. Perhitungan ganda yang dimaksud yaitu nilai produk sebelumnya akan ditambahkan pada produk-produk turunan berikutnya dan digunakan sebagai nilai akhir produk tersebut. Akibatnya nilai produk akhir menjadi lebih tinggi. Salah satu usaha untuk mengurangi dampak dari double counting yaitu dengan menggunakan pendekatan value added atau nilai tambah. Dalam pendekatan ini nilai produk akan dilihat nilai tambahnya pada produk turunan berikutnya sehingga yang Nampak pada nilai barang akhir yaitu jumlah keseluruhan nilai barang akan sama dnegan nilai akhir produk turunan terakhir. Pendekatan produksi bisa dicari dengan Yield = (P1 x Q1)+(P2 x Q2)+ ….(Pn x Qn).
2. Pendekatan Penerimaan
Pendekatan penerimaan (PN/NI) merupakan pendekatan yang mengarah pada penerimaan atas penggunaan factor-faktor produksi. Pendekatan ini dapat dirumuskan : Y= r+w+i+p Keterangan : Y = Yield r = rent w = wage i = interest p = profit
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran (PNB/GNP) merupakan perhitungan pendapatan dengan melihat pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi yaitu rumah tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan dan pemerintah. Pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Y=C+I+G (X-M) Keterangan : Y = Yield C = Consumption I = Investment G = Government Expenditure X = Expor M = Import
C. Masalah-masalah dan keterbatasan dalam perhitungan PDB
Semua negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
Masalah PDB.
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
Keterbatasan Perhitungan PDB.
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya . PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga . PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini.
DAFTAR PISTAKA :
http://gentengjatiwangi-luvumy.blogspot.com/2012/03/pengertian-pendapatan.html
http://aalmarusy.blogspot.com/2011/11/makalah-konsep-konsep-pendapatan.html
http://ekonomi161.blogspot.com/2009/08/3-metode-menghitung-pendapatan-nasional.html
http://keripiku.blogspot.com/2012/04/perhitungan-pendapatan-nasional.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar